Mohon tunggu...
Maria Wona
Maria Wona Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Riung

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Menggendong Waktu

12 Maret 2021   14:01 Diperbarui: 12 Maret 2021   14:22 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Menggendong Waktu

Tuhan, mungkin masih terlalu pagi
Aku menuliskan puisi untuk mengawali hari
Sebagai doa yang suci di antara hiruk-pikuk semesta

Segalanya telah menjadi berbeda
Ketika mata masih saja terpejam dalam harapan
Hari ini telah menjadi pembunuh segala rasa bahagia

Jalanan masih saja berlubang
Langkah masih saja terdengar dengan hati-hati
Agar bisa melewati jalan itu untuk mendapatkan sukacita

Namun waktu belum bisa menjawab
Hari ini kami masih dengan keadaan yang sama
Kami masih kecil untuk kehilangan apa yang seharusnya ada

Aku masih memeluk doa-doa
Dan menggendong waktu yang menjelma sebongkah daging
Di tubuhnya ada cerita penderitaan penuh air mata

Hidup hanyalah taruhan penuh duka
Tawa hanyalah bagian penenang sementara
Namun dalam kepanjangan krisis ini kami benar-benar terluka

Tubuh tersayat bahkan menjadi patah
Hanya kesabaran dan cinta yang menguatkan raga
Mengusir dahaga sebuah kasih sayang di antara kejamnya dunia
 
Tuhan, dalam doa yang terpasang
Dari depan altar wajah ini bersimpuh tunduk
Memohon restumu untuk perjalanan yang panjang ini

Hari-hari menjadi tragedi  
Akan menjadi catatan abadi dalam sejarah
Luka ini akan terus kami obati dengan doa dan petuah leluhur


Maria Wona

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun