Mohon tunggu...
Maria AnnaTeguh Lestari
Maria AnnaTeguh Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga

Ibu rumah tangga berkreasi dalam menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Telur Pecah

27 April 2020   21:28 Diperbarui: 27 April 2020   21:32 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Telur ibarat sebuah harapan.Secercah harap esok akan hadir sebuah cerita kehidupan.Kehidupan baru yang didamba akan lebih baik lagi.

Saat sebuah telur hadir ,pasti rasa sukacita hadir dan membawa rasa bahagia tak terkira.

Walau hanya sebuah telur ,bisa membawa pengharapan pada sebuah kehidupan. Telur akan muncul sebagai benih rasa itu.

Begitu besarnya rasa yang diungkapkan untuk kehadiran sebuah telur maka apa yang terjadi bila telur itu jatuh.

Telur itu akan pecah,terburai membongkar harap yang dijaga menjadi sebuah kecewa yang luar biasa.

Seakan harapan itu akan sirna bersama hancurnya sang telur.Terbuang begitu saja hilang bersama angannya yang melambung ,tanpa meninggalkan bekas.

Harapan dalam kehidupan kita haruslah kita jaga,kita erami dengan kehangatan dan kesabaran agar harapan itu menetas dan menjadi suatu kehidupan baru dalam sukacita dan rasa bahagia.

Jangan buang harapan kita seperti telur yang jatuh tanpa bisa diselamatkan,alangkah menyedihkan hidup tanpa harapan seperti Telur pecah.

Dalam kehidupan ini akan selalu ada harapan dalam keadaan apapun.Tinggal bagaimana cara kita menjaga dan menghadirkan harapan itu tetap ada bersama kasih yang selalu tercurah dari hati kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun