Alkisah, ada seorang lelaki yang sudah berusia 36 tahun namun tak pernah berpuasa sepanjang hidupnya. Bahkan dari kecil dia tak pernah menjalankan ibadah puasa Ramadan. Sebut saja namanya Iyan.
Iyan merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, semuanya laki-laki. Sebagai anak pertama tentu dia harus memberi contoh tauladan yang baik kepada kedua adiknya. Namun ternyata adik-adiknya sama saja, mereka tidak pernah berpuasa di saat Bulan Ramadan. Iyan sendiri adalah seorang generasi sandwich, dimana dia harus bertanggung jawab atas nafkah kedua orang tua yang sudah tidak berpenghasilan lagi.
Walau gajinya tak besar, namun Iyan merupakan anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya. Bahkan seluruh gaji Iyan diserahkan kepada Ibu agar dapat dikelola dengan baik.Â
Suatu ketika, di awal menjalankan ibadah puasa, terjadilah percakapan antara Iyan dan teman-teman kantornya:
"Siapa ini, yang bikin kopi susu pagi-pagi. Bukannya sekarang lagi pada puasa semua yak," tutur Irma, karyawan bagian administrasi teman sekantor Iyan, yang sesekali suka membantu menaruh tumpukan gelas kotor di ruang tamu kantor. Maklum saja, di kantor Iyan tidak ada office boy dikarenakan kantornya termasuk usaha kecil, sehingga seluruh karyawan diharapkan punya kesadaran sendiri untuk membersihkan piring dan gelas kotor yang habis dipakai.
"Ya, siapa lagi mbak Irma, kalau bukan Iyan yang suka minum kopi pagi-pagi. Iyan mah gak peduli, mau di samping dia banyak orang puasa, dia tetap aja makan minum," sahut Angga, rekan kerja lainnya.
Tiba-tiba muncullah Iyan tanpa berdosa sambil memegang sebatang rokok yang sedang dihisapnya menggunakan telunjuk dan jari tengahnya.
"Duh, apa sih ini ribut-ribut. Mbak Ir, itu kopiku, jangan dibawa ke dapur. Kan belum habis aku minum," tutur Iyan sambil menyeruput sisa kopi dengan tenangnya.
Dan mulailah keributan kecil di pagi hari, dimana Iyan selalu menjadi orang yang paling sering dibully gegara dirinya tidak pernah puasa dari tahun ke tahun. Iyan sendiri mengakui bahwa dirinya hampir dikatakan tidak pernah puasa selama hidup di dunia. Yang alesan tidak kuat lah, yang alasan sakit dan segala alasan lainnya yang tak masuk akal.
Suatu ketika Pak Sonny, pimpinan di kantor Iyan mengadakan pengumuman, bahwa dia akan memberi bonus tambahan bagi karyawan yang bisa berpuasa penuh, di luar tamu bulanan yang biasa dialami oleh wanita. Pak Sonny akan memberikan bonus sebesar seratus ribu rupiah setiap karyawan di luar Tunjangan Hari Raya, yang akan diberikan setelah lebaran. Tentu saja uang sebesar seratus ribu per orang bukan nominal yang besar untuk bosnya Iyan, karena di kantor mereka hanya ada 7 karyawan saja.