Adalah saya yang menjalankan ibadah puasa bulan Ramadan di kota Surabaya sambil menjalani profesi sebagai Marketing Support yang kerjanya kadang berada di luar ruangan untuk melakukan prospek ke klien-klien. Apalagi kota Surabaya termasuk kota yang memiliki cuaca cukup panas dan menyengat. Gimana tuh rasanya? Pastinya saya sudah terbiasa menjalankan puasa Ramadan di kota Pahlawan ini. Jangan ditanya ketika awal pindah ke Surabaya, jujur saja saya tidak kuat dengan teriknya sinar matahari di kota ini, ditambah harus menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Seiring berjalannya waktu, saya mulai terbiasa berpuasa, baik itu puasa Ramadan maupun di luar bulan Ramadan. Berpuasa sambil bekerja merupakan tantangan tersendiri bagi saya yang kadang harus kerja lapangan ini. Kalau biasanya ketika tidak berpuasa di tengah perjalanan mendadak haus, maka saya bisa mampir ke minimarket terdekat untuk membeli minuman kemasan. Namun ketika sedang menjalankan ibadah puasa sedang melakukan dinas luar kantor, maka rasa haus ditahan sampai waktunya berbuka puasa.
Sebagai umat Muslim, kita pastinya ingin menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan sampai selesai. Kecuali untuk wanita dalam rentang usia tertentu yang setiap bulannya harus mengalami yang namanya menstruasi sebagai siklus bulanan, maka tidak mungkin untuk berpuasa sebulan penuh.
Supaya dapat bertahan menjalankan ibadah puasa sampai sebulan penuh, maka harus ada cara bagi diri sendiri untuk menjaga daya tahan tubuh agar fit dan prima sampai Idul Fitri kelak.
Menjaga Kebugaran Tubuh Sembari Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan
Setiap orang memiliki daya tubuhnya masing-masing. Begitu juga ketika menjalankan ibadah puasa, maka sudah menjadi kewajiban bagi tiap individu untuk menjaga kesehatannya sampai puasa berakhir di penghujung Ramadan.Â
Saya banyak mendapat cerita dari beberapa teman bahwa mereka tetap semangat berpuasa walau sedang mengidap sakit tertentu. Sebut saja penyakit asam lambung yang diderita oleh rekan kerja di kantor, dimana dengan sakit yang diderita tidak membuatnya patah semangat untuk tetap menjalankan puasa Ramadan. Tentu saja teman saya sudah mengatur pola makan serta waktu untuk mengonsumsi obat agar asam lambung yang dideritanya tidak kambuh di tengah-tengah menjalankan ibadah puasa.
Bagi saya pribadi, ada beberapa cara menjaga kebugaran ketika menjalahkan ibadah puasa, antara lain:
- Konsumsi air putih sesuai kebutuhan
Manusia setidaknya membutuhkan kurang lebih 2 sampai 3 liter air putih setiap hari yang harus dikonsumsi untuk memperlancar metabolisme tubuh. Saya sendiri merasakan banyak manfaat ketika rutin mengomsunsi air putih setiap harinya. Setidaknya persendian di badan tidak mudah sakit seperti beberapa waktu silam.
Air putih sendiri memiliki banyak manfaat bagi individu yang rutin mengonsumsinya. Terlebih setelah kurang lebih 13 jam kita berpuasa, tentu jika tidak minum air putih yang cukup, maka tubuh akan terkena dehidrasi. Air putih berfungsi untuk mengganti cairan tubuh yang hilang selama berpuasa. Selain itu pula, minum air putih kurang lebih 2 sampai 3 liter tiap hari akan membuat kulit wajah dan tubuh lebih lembab dan tidak kering.
- Jangan makan terlalu banyak
Menjalani ibadah puasa Ramadan selalu identik dengan lapar dan haus, sehingga ketika melihat makanan di depan mata, selalu berusaha menyantap sebanyak mungkin, sebagai "aksi balas dendam" karena sudah seharian berpuasa. Tapi percayalah, makan terlalu banyak setelah berbuka puasa tidak memberikan manfaat yang baik.
