Mohon tunggu...
Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Mohon Tunggu... Human Resources - Blogger aktif. Untuk kerja sama bisa email di mariatanjung81@gmail.com

Seorang blogger Surabaya yang terbiasa menulis di www.santaisore.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Buku Harian yang Berpindah ke Blog

4 Desember 2022   15:16 Diperbarui: 4 Desember 2022   15:22 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Pexels

Kalau membahas buku harian atau yang sering sering disebut diary, maka saya jadi ingat ketika duduk di bangku SD sampai SMP. Jadi waktu masih SD dan SMP, saya sering sekali minta dibelikan almarhum Bapak buku harian gitu. Bentuk dan warnanya kan lucu-lucu ya, bahkan sampai sekarang diary masih ada dijual lho.

Sebenarnya dulu niat saya hanya ingin sekadar mengkoleksi buku harian saja, karena warna serta motif yang unik. Biasalah, anak perempuan yang girly pasti suka warna pink. 

Saya sebenarnya tahu persis apa fungsi dari diary ketika masih kecil, namun entah mengapa enggan mengisi dengan tulisan. Hanya beberapa kalimat, lalu jika merasa tidak pas maka akan saya robek lembaran di diary itu.

Beberapa fugsi diary yang saya ketahui sedari kecil, misalnya saja:

  • Mencatat berbagai peristiwa di sekolah, seperti guru yang menyebalkan, teman yang terlalu suka mencontek hasil ulangan saya dan segala macam peristiwa ketika di sekolah
  • Mencatat jadwal harus kumpulkan PR, kapan ulangan akan dilaksanakan dan segala jadwal lainnya
  • Mencatat nilai pelajaran yang tidak saya kuasai lalu membuat planning berapa jam harus belajar mata pelajaran tersebut, meskipun akhirnya tidak saya realiasasikan.

Kalau ingat masa kecil saya yang punya buku harian, rasanya ingin senyum-senyum sendiri. Ternyata saya pernah mempunyai buku harian yang isinya random. Beberapa buku harian yang masih tersisa, saya beri ke teman-teman. Hampir belasan tahun saya hidup tanpa buku harian. Mungkin sudah tak ada keinginan lagi untuk menulis segala peristiwa yang saya alami di buku harian.

Sampai akhirnya saya bertemu, berkenalan hingga menekuni dunia blogging, yang bisa dikatakan sebagai "diary online" bagi yang ingin menuliskan segala peristiwa hidup yang dialami melalui platform tersebut. 

Sebenarnya seru juga lho menceritakan berbagai peristiwa yang kita saksikan ke dalam suatu media agar bisa dibaca orang lain. Hanya saja cara penulisannya harus disampaikan dengan etika yang benar.

Bagi Anda yang sudah mengenal blog, dan ingin menjadikan blog hanya sebagai tempat menulis random tanpa ada keinginan untuk melakukan monetasi, sah-sah saja kok. Mungkin saat ini keberadaan buku tulis, diary yang berbentuk buku fisik sudah jarang digunakan oleh sebagian besar masyarakat. Hal ini dikarenakan hampir sebagian orang berpindah ke jalur online.

Curhat itu bisa dituangkan melalui media apa saja. Kita bisa menulis curhat di buku harian, media online seperti blog bahkan media sosial seperti Facebook atau Instagram. Cuma saya pribadi kurang sreg kalau harus curhat di media sosial apalagi jika dibaca ratusan teman atau follower. Terlebih jika curhatnya mengenai hal-hal yang tak seharusnya kita ungkap di khalayak umum.

Saya rasa keberadaan buku harian itu lebih banyak untuk curhat si empunya buku. Namun kembali lagi, curhat itu berbagai macam caranya. Ada yang bercerita dengan detail, ada yang hanya menulis pointnya saja dan bahkan ada yang hanya berupa gambar atau coretan tak jelas. Saya menyebutkan demikian karena saya pernah melakukannya, wkwkwk. Menggambar dengan spidol berwarna warni di buku harian, gambarnya pun random. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun