Mohon tunggu...
Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Mohon Tunggu... Human Resources - Blogger aktif. Untuk kerja sama bisa email di mariatanjung81@gmail.com

Seorang blogger Surabaya yang terbiasa menulis di www.santaisore.com

Selanjutnya

Tutup

Life Hack Pilihan

Tips Berbelanja di Pasar Tradisional agar Tidak Boros

28 Oktober 2021   19:10 Diperbarui: 29 Oktober 2021   15:02 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalian suka berbelanja di pasar tradisional? Kalau saya sih suka banget belanja di pasar tradisional. Setiap hari Minggu saya dan Ibu antara jam 5 sampai jam 6 pagi WIB sudah siap untuk pergi ke pasar dalam rangka belanja kebutuhan makan kami selama seminggu.

Hal ini sudah menjadi kebiasaan saya dan Ibu selama bertahun-tahun apabila sudah tiba hari Minggu, kami selalu ke pasar. Selain hari Mingu, hari libur nasional juga menjadi pilihan kami ke pasar.

Pasar tradisional di dekat tempat tinggal kami cukup dekat sekali. Hanya berjarak 300 meter, kami sudah tiba di pasar Paing, begitu nama pasarnya. Sebagai pasar tradisional, pasar Paing banyak membantu menyediakan segala kebutuhan hidup masyarakat di sekitar wilayah tempat tinggal saya.

Pasar Paing juga sekaligus berfungsi sebagai wadah bagi sebagian orang yang ingin berjualan di sana. Tak jarang saya menemukan pedagang yang tak permanen berjualan di pinggir jalan tanpa lapak resmi dari pengelola pasar. Sebut saja penjual masker, penjualan gorengan keliling, sampai penjual ember keliling dan hanya mangkal sejam dua jam di pasar tersebut.

Berbagai bahan pangan yang dijual di Pasar Paing Surabaya, antara lain:

  • Sayur-sayuran
  • Ikan segar
  • Daging
  • Ayam
  • Buah-buahan
  • Bumbu dapur
  • Kebutuhan bulanan rumah tangga lainnya.

Mengapa saya lebih suka berbelanja di pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan pangan di rumah, alasannya karena:

  • Lebih lengkap dibanding modern market atau supermarket.
  • Terkadang ada beberapa bahan makanan atau bumbu dapur yang tidak dijual di supermarket modern.
  • Harga lebih terjangkau
  • Ingin memajukan ekonomi kerakyatan dengan berbelanja di pedagang lokal

Namun saya memiliki kelemahan ketika berbelanja di pasar tradisional yaitu tidak mampu mengontrol keinginan untuk membeli barang-barang yang tak bermanfaat sama sekali. Ya maklum saja namanya emak-emak selalu tertarik dengan barang-barang yang sepertinya menarik dipandang.

Sebut saja ketika saya pulang melewati lapak pedagang yang menjual perlengkapan rumah tangga seperti termos, wajan, panic dan lain sebagainya. Saya melihat ada botol kecap unik, tanpa pikir panjang saya beli itu botol. Kesalahan saya berikutnya adalah tidak melakukan tawar menawar dengan pedagang botol kecap tersebut. Kan lumayan ya kalau bisa mendapat potongan seribu, dua ribu rupiah. Emak-emak kan selalu prinsip ekonominya yang paling benar, hehehe.

Karena selalu saja tergoda membeli barang di luar kebutuhan saya, maka dampaknya adalah:

  • Sering kekurangan membawa uang untuk berbelanja di pasar tradisional
  • Banyak barang tak terpakai menumpuk di rumah
  • Bahan pangan yang seharusnya terbeli menjadi tertunda karena keinginan saya membeli benda lain.
  • Anggaran belanja menjadi membengkak

Kalau sudah berada di point nomor 4 maka yang repot saya sendiri donk. Gimana mau nabung dan jadi Crazy Rich Surabaya kalau anggaran belanja saja masih bocor karena keinginan, wkwkwk. Ingat ya, keinginan itu berbeda dengan kebutuhan.

Akhirnya saya menemukan solusi bagi diri sendiri agar tidak kebablasan ketika berbelanja di pasar tradisional. Belanja di pasar tradisional saja bisa boros, lalu bagaimana jika berbelanja di supermarket? Tambah boros donk, pikir saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun