Mohon tunggu...
Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Mohon Tunggu... Human Resources - Blogger aktif. Untuk kerja sama bisa email di mariatanjung81@gmail.com

Seorang blogger Surabaya yang terbiasa menulis di www.santaisore.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tips Menyikapi Rekan Kerja yang Toxic

28 Oktober 2021   17:39 Diperbarui: 29 Oktober 2021   18:27 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rekan kerja toxic | Sumber: DragonImages via lifestyle.kompas.com

Konsekuensinya adalah sales tersebut akan mendapat gaji yang minim atau yang lebih parah tidak akan lanjut kontrak kerjanya. 

Saya pribadi yang merupakan seorang tenaga administrasi di sebuah perusahaan swasta berskala kecil, merasa terjebak dalam zona nyaman apabila tidak melakukan evaluasi dan juga upgrade pada diri sendiri. Hal ini dikarenkan saya selalu mengerjakan tugas yang sama setiap harinya bahkan tanpa ada target sedikitpun.

Untungnya saat ini saya disibukkan dengan rutinitas sebagai seorang blogger sehingga sehabis pulang kerja pikiran tidak disibukkan dengan hal-hal negatif mengenai kantor. Dengan menulis di blog dapat mengurangi rasa jenus dan juga pikiran-pikiran negatif.

3. Kurangnya apresiasi dari pimpinan

Apabila Anda mengalami perasaan seperti ini, maka menurut hemat saya harus segera dibuang jauh-jauh. 

Mungkin ada karyawan yang merasa baper setelah bertahun-tahun bekerja tidak mendapat apresiasi dari pimpinan. Namun menurut hemat saya, asal kalian sudah mendapat gaji bulanan, maka hempaskan saja pikiran negatif tersebut.

Bersyukurlah bahwa di luar sana masih banyak orang yang tidak seberuntung kalian dalam mendapat pekerjaan. Jadi nikmatilah saja bekerja di kantor walau mungkin kalian kurang dihargai atau diapresiasi.

4. Konflik dan persaingan dengan teman kerja sehingga menimbulkan lingkungan kerja toxic

Point yang keempat ini sedikit berbahaya sih menurut saya jika kalian sedang mengalaminya. Teman kerja merupakan tim yang bisa memberi support kita dalam setiap pekerjaan. 

Namun tidak semua orang bisa memahami keinginan kita, pun sebaliknya. Ada individu yang seenaknya saja bekerja dan tidak pernah memikirkan orang lain.

Beberapa contoh teman kerja toxic antara lain:

  1. Hanya ingin didengar pendapatnya namun tidak pernah mau menerima usul rekan kerjanya
  2. Menyebarkan isu miring tentang kita sebagai rekan kerjanya
  3. Tidak mau bekerja sama dan cenderung melempar kesalahan
  4. Cari muka di depan bos dan berusaha menjatuhkan kita di depan pimpinan

Bagaimana Menyikapi Lingkungan Kerja yang Toxic? Berikut Tips Sederhana Dari Saya

Jika kalian sedang berada dalam kondisi tidak baik-baik saja di kantor atau lebih tepatnya berada di lingkungan kerja yang toxic, maka semua kembali kepada individu masing-masing. Apakah ingin bertahan atau justru keluar dari lingkungan kerja toxic itu.

Namun saya ingin mengatakan bahwa cari kerja di masa pandemi itu tidak mudah sehingga Anda tidak boleh gegabah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun