Lingkungan rumahku bukan perumahan yang jika matahari masih diatas kepala,jalanan sepi atau jika beranjak menginjak sore jalanan pun masih begitu sepi. Tapi,lingkungan rumahku adalah sebuah lorong yang hanya dapat dilalui 1 buah motor dengan klakson sebagai penanda keberadaaanya. Penuh sesak,dengan berbagai jenis pakaian terpampang jelas bahkan dapat terlihat ukurannya. Dinding yang saling menempel membuat suara suara terdengar sangat jelas dari sisi kanan dan kiri bagian rumahku. umurku tidak lagi muda,aku seorang yang mulai mencari privasi kehidupan. Aku mulai merasa tidak nyaman berada di lingkungan ini.
Suatu sore,aku sedang berada dirumah karena aku tidak tau mau pergi kemana. aku mendengar beberapa kelompok anak bermain dengan suara keras mereka sehingga mengganggu waktu tidur siangku. aku terbangun,dan pergi menghadap ke jendela untuk melihat mereka,niatku sebenarnya untuk menegur. Namun,situasi menjadikan itu berbeda. Aku mulai asik melihat mereka bermain,lalu semakin asik dan lama lama aku terbuai dengan aktifitas mereka. Mereka tampak begitu senang,dengan apa yang mereka lakukan.
Berlari dengan singlet yang diputar-putar,memainkan sarung untuk menjepret temannya,bermain lompat karet dan menjadi penghalang ketika motor lewat. lalu aku memanggil mereka untuk pindah bermain dilapangan. Mereka berkata tidak mau,dan aku bingung. aku bertanya lagi kenapa? lalu jawab seorang anak "kalo main di lapangan nggak bisa ngumpet,karena nggak ada sekatnya". aku hanya bisa diam,dan merasa bahwa ketika aku mulai mempermasalahkan kondisi lingkungan rumahku,ternyata masih ada mereka yang sangat menikmati suasana lingkungan yang seperti ini. bahkan mereka bisa lebih merasa dekat dan semakin akrab sampai aku bertemu kembali dengan mereka setelah 10 tahun aku tidak menginjakan kaki dirumahku.