Mohon tunggu...
Gadget

Inilah 6 Karakteristik Media Baru dalam Era Millenial

21 Agustus 2018   01:25 Diperbarui: 28 Agustus 2018   11:02 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. http://smarterware.org/2016/06/your-best-tool-for-engaging-the-media-hint-its-not-a-press-release/

Media baru? apakah kita mengenal hal tersebut? Hal yang akan dibahas dalam artikel ini adalah mengenai kebaharuan dari suatu media, dalam hal ini kita akan mempertanyakan apa sebenarnya yang dimaksud "kebaharuan" dalam media dan nilai-nilai yang terkandung dalam unsur kebaharuan dalam media.

1. Media Baru

Munculnya "Media Baru" diawali pada tahun 1980 dimana suatu media mengalami perbedaan yang cukup siginifikan dan perubahan tersebut tidak hanya terjadi dalam satu sektor atau elemen dalam media, sehingga perubahan tersebut memicu adanya berbagai macam perubahan dalam aspek sosial, ekonomi dan budaya, seperti:

  • Perubahan Kemoderenitasan Menjadi Post-Modernitas: Pada aspek ini terjadi perubahan kultur yang korelatif atau timbal balik yang memberi dampak pada perubahan struktural, sosial dan ekonomi dimulai dari tahun 1960. Media baru dalam hal ini menjadi kunci dalam perubahan tersebut.
  • Intensitas pada Proses Globalisasi: Media baru dalam hal ini menunjukkan perubahan dalam menghilangkan batas-batas jarak dalam hal kebudayaan, perdagangan, identitas antar negara
  • Pergantian "Industri Manufaktur" Menjadi "Post Industrial": Terdapat pergantian pekerjaan, skill, investasi dan laba dalam barang-barang yang tangibel atau barang material menjadi barang yang intagibel seperti informasi, dalam hal ini media baru berkontribusi pada perubahan tersebut.
  • Mewujudkan Pemusatan Geopolitik: Media baru mempunyai sumbangsih dalam menghilangkan pemusatan kolonial barat dengan memanfaatkan media yang melampaui batas.

Pengertian "kebaharuan" dalam media sering kali dikaitkan dengan ideologi bahwa sesuatu yang baru adalah sesuatu yang lebih baik dan hal tersebut juga membawa arti keglamoran dan sesuatu yang menarik. Hal ini membuat media baru akan memberikan peningkatan produktivitas, membuka media yang memiliki aspek mendidik namun juga menghibur atau edutaiment. Membuka jejaring yang kreatif dan komunikatif, membuat perkembangan yang merupakan bagian dari ideologi mengenai kemajuan suatu masyarakat.  

2. Membedakan Macam-Macam Media Baru

Terdapat banyak macam dalam suatu media baru, berikut ini adalah macam-macam media baru yang dapat dikategorikan:

  • Pengalaman tekstual baru: Media baru dalam hal ini menyediakan bebagai  macam jenis hiburan seperti permainan komputer, simulasi 3D dan film efek khusus hingga menciptakan pola-pola konsumsi media.
  • Cara baru untuk merepresentasikan dunia: Mewujudkan dunia dalam sebuah media baru dapat dilakukan dengan cara yang berbeda seperti merepresentasikan dunia melalui dunia virual melalui internet dan media interaktif berbasis layar.
  •  Hubungan baru antara subjek (pengguna dan konsumen) dan teknologi media: Media baru dapat memungkinkan terjadinya perubahan dalam penggunaan dan penerimaan gambar dalam kehidupan sehari-hari dan dalam makna yang diinvestasikan dalam teknologi media.
  • Pengalaman baru tentang hubungan antara perwujudan, identitas, dan komunitas: Dalam media baru kita dapat merasakan pergeseran dalam pengalaman pribadi dan sosial mengenai  tentang waktu, ruang, dan tempat (pada skala lokal dan global) yang berimplikasi pada cara-cara di mana kita mengalami diri kita dalam sebuah media baru.
  • Konsepsi baru tentang hubungan tubuh biologis dengan media teknologi: Media baru juga memberi kita tantangan untuk dapat  melihat perbedaan antara manusia dan manusia buatan (robot),  nyata dan virtual.
  • Kebaharuan dalam pola organisasi dan produksi baru:Media baru dalam hal ini dapat mengintregasikan secara lebih luas aspek-aspek yang terdiri dari  budaya media, industri, ekonomi, akses, kepemilikan, kontrol dan regulasi                                                  

3. Karakteristik Media Baru

selain terdapat berbagai macam media baru, karakteristik  tidak dapat dipisahkan dari media baru itu sendiri. Sehingga kita haruslah mengenali karakteristik media baru yang ada. Media baru memiliki sejumlah enam  karakteristik, yakni:

  • Digital, aspek digital dalam media baru diartikan sebagai proses penginputan namun jika pada umumnya  arti digital adalah penginput yang dimasukkan data dan mempunyai output berupa angka, berbeda dengan arti digital dalam media baru yang berarti menginputkan data berupa  seperti teks tertulis, grafik dan diagram, foto, gambar bergerak yang direkam yang menjadi output dan dapat disalurkan melalui media daring maupun flashdisk.
  • Interaktif, aspek media baru ini menekankan pada kemampuan pengguna media untuk dapat secara langsung campur tangan dan mengubah gambar dan teks yang mereka akses atau dapat memberi komentar sebagai wujud interaksi dan menginterpretasikan makna terhadap simbol-simbol maupun tulisan yang ada.
  • Hypertextual, aspek media ini berkaitan dengan cara-cara konvensional mencatat, mengindeks, dan memberikan glosarium dan bibliografi - dengan kata lain aparatus navigasi buku dalam teks yang dikodekan digital,sehingga setiap bagian dapat diakses dengan mudah
  • Network,  aspek media ini berkaitan dengan pemanfaatan media baru sebagai jaringan tanpa batas bagi penggunanya.
  • Virtual,  dalam aspek media baru, virtual diartikan realitas virtual yangdibentuk sedemikian rupa dalam banyak aplikasi seperti games 3D dan simulasi dalam pilot.
  • Simulasi, aspek ini berkaitan dengan bagaimana media baru dapat merepresentasikan sebuah dunia di dalam dunia virtual yang memiliki efek dramatis seperti VR dan bioskop 4D.

Gambar 2. how-will-virtual-reality-change-education-870x466-5b84c3426ddcae034b7c0822.jpg
Gambar 2. how-will-virtual-reality-change-education-870x466-5b84c3426ddcae034b7c0822.jpg
4. Studi Media

Suatu media komunikasi dapat kita kategorikan melalui berbagai macam pengkategorian dimulai dari institusi atau perusahaan dimana para pelaku media bekerja seperti media konveksional, iklan, perfilman, dan lain-lain.

Studi pada suatu media berfokus pada bagian produksi dari suatu perusahaan media, seperti mencari tahu lebih dalam mengenai bagaimana suatu informasi dan representasi suatu konten dari media disebarluaskan, diterima dan dikonsumsi oleh khalayak media dan bagaimana hal tersebut dikontrol oleh pemerintah maupun suatu pasar media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun