Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Memburu Katak

1 Desember 2022   19:10 Diperbarui: 1 Desember 2022   19:19 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Semuanya hening. Mbah Jum maju ke tengah kerumunan. Warga lain mulai mendekat.

"Jangan pulang! Ia ada di sekitar sini. Tabuhlah gendang dan gong yang kalian bawa. Yang lain ikut aku," katanya.

Mbah Jum mulai membaca mantra. Mulutnya komat-kamit. Entah apa yang dikatakannya. Warga lain menabuh gendang dan gong, di bawah pohon beringin besar di dekat sungai.

"Bek,...," terdengar suara jatuh.

"Tolong ... ," terdengar suara rintihan di balik pohon.

Beberapa warga segera menuju sumber suara. Astaga, Virgo mengerang kesakitan. Mereka membopongnya. Wajahnya sangat lesu. Tatapan matanya tajam. Segera Mbah Jum membaca mantra lagi.

"Bawa dia pulang," perintah Mbah Jum.

Warga mulai berspekulasi tentang kejadian yang baru saja terjadi.

"Benar kan?" tanya yang lain.

"Itulah. Masih adaah yang tidak percaya bahwa pohon      itu ada penunggunya?" tanya yang lain.

Benar atau hanya kebetulan itulah yang terjadi. Kebenaran atau pemikiran lainnya hanya dijawab oleh diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun