Mohon tunggu...
Mariani
Mariani Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Wanita asli Aceh saat ini bekerja sebagai mahsiswa Ilmu Komunikasi UNPAD, berminat di bidang Literasi Media serta menyukai traveling dan eksplore budaya Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cara Jitu Basmi Corona

28 Maret 2020   23:54 Diperbarui: 29 Maret 2020   10:26 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hari ini Aku baru saja membaca surat edaran tentang proses perkuliahan daring yang diperpanjang.


Berbagai suka duka aku rasakan saat ini
Aku suka berkuliahan secara online, aktivitas ku di rumah yang hampir setiap saat tiduran, terus makan, mandi, nonton, kerjain tugas sambil rebahan cocok sekali dengan ku yang lagi mau nambahin berat badan hehe, 

melakukan aktivitas yang kita sukai di rumah adalah hal menyenangkan ditambah lagi berkuliah secara daring sangat menghemat biaya kehidupan, tidak perlu mengeluarkan uang minyak kendaraan, capek-capekan ke kampus, apalagi rumah ku jauh dengan tempat kuliah auto nambah senangnya.


Tapi aku jugak sedih, bukan sedih karena gak dapet uang jajan, kalau itu pastinya sedikit sedih sih, tapi yang membuat aku sangat sedih banyak hal aktivitas terbatas. Biasanya, setiap hari aku, temanku dan juga teman komunitas ku melakukan aktivitas bersama aktivitas yang aku sukai, shooting film, nongkrong bareng sambil diskusi, kami juga sering motret, jalan-jalan, seru-seruan bareng, bergurau dengan canda tawa. Aku rindu moment itu. Moment yang saat ini tidak lagi bisa ku lakukan.
Aku juga sedih dan harus mengerti saat ini kondisi sedang rumit, semua sedang berusaha bertahan di tengah wabah Virus Corona yang melanda.


Karantina Mandiri dengan tetap di rumah menjadi kebijakan negeri. Aku mengerti ini harus dipatuhi.
Banyak nyawa hilang setiap hari, kondisinya bukannya membaik malah terus memburuk, bahkan ribuan orang meninggal setiap hari karena virus Corona.


Informasi dan pemberitaan di penuhi dengan Corona, Corona, dan corona, di mana mana Corona. Informasi yang terus menebar kepanikan, yang membuat orang-orang terus susah dan resah, apalagi ibu dan ayah, 100% terus mengawasiku, melarang ku melakukan aktivitas diluar bahkan ke rumah teman tetanggaku sendiri, orang tuaku sangat waspada dengan orang-orang dan panik dengan kondisi. aku selalu mencoba untuk menurunkan kepanikan bereka bahwa kita memang perlu waspada tapi jangan terlalu panik, karena kepanikan bukanlah solusi ngajarin jadinya hehe. 

Aku yakin kondisi ini bisa diatasi dengan baik, aku percaya Tuhan tidak menguji hamba-Nya kecuali sesuai dengan kemampuannya. Saat ini kita sedang di uji, seluruh negeri tengah di uji, artinya ujian itu sanggup kita lalui, aku percaya dan yakin dibalik musibah yang menimpa seluruh umat saat ini pasti ada manfaatnya... Duhh, kayak ustadzah jadinya... 

Tapi itulah yang harus kita lakukan bersatu dan menyatukan kekuatan untuk rebahan adalah cara tepat cegah penyebaran Corona, tapi jangan sampai pemikiran ikut tumbang yaak, 

Selain rebahan sambil ngerjain tugas, aku juga isi kekosongan dengan terus berkarya, karena hobby aku adalah ngeshoot vidio so, aku jadi punyak banyak waktu untuk ngedit semua vidio vidio yang udah aku take, selain itu aku juga ngisi waktu dengan baca buku yahhh sok kerajinan kesannya.. Herr. Tapi, itulah yang kulakukan selain itu juga aku ngedit foto untuk di upload di medsos ku, and asiknya kadang dapet job online kayak ngedit vidio, desain ya gitu deh sambil belajar, nah itu salah satu cara ngisi ruang kekosongan yang ada,kadang aktivitas ini menyadarkan ku ternyataa ada banyak hal yang bisa kita lakukan di rumah. 

Ingat jangan nambahin masalah,
aku benci orang-orang yang mempersulit kondisi yang sedang genting.
Orang-orang memanfaatkan waktu dan situasi untuk bisnis mereka yang sangat menyusahkan warga. Ibu bilang barang-barang di pasar semua naik, berlipat-lipat ganda harganya, negeri ku kenapa harus seperti ini. Kenapa harus mempersulit kondisi yang sudah rumit. 

Orang-orang berbondong mengumpulkan makanan, untuk stok di rumah, mereka takut kekurangan makanan, karena informasi banyak pengiriman barang terhambat, sehingga tidak sepenuhnya cukup untuk masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun