Mohon tunggu...
Maria Nariswari
Maria Nariswari Mohon Tunggu... Lainnya - PND

Penulisan Naskah Digital

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Love For Sale 2" (2019): Aplikasi Membawa Arini Kembali

19 Oktober 2020   18:47 Diperbarui: 19 Oktober 2020   18:57 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok Arini kembali hadir dalam Love For Sale 2 di tahun 2019, setelah menghilang dan meninggalkan Richard di tahun sebelumnya. Sebagai manusia yang membutuhkan seorang pendamping dalam hidupnya, Love For Sale 2 memberikan pilihan bagi masyarakat untuk mendapatkannya melalui sebuah aplikasi.

Hadirnya film Love For Sale 2 juga membuktikan bahwa seorang orangtua menginginkan anak-anaknya untuk memiliki kehidupan yang bahagia, dan salah satu faktor kebahagiaan tersebut ditunjukkan dengan mempunyai pendamping yang 'layak' untuk menemani kehidupannya suatu hari kelak.

Dampak yang diberikan oleh film Love For Sale 2 kepada masyarakat antara lain adalah, melalui film ini masyarakat jadi mencoba untuk menggunakan aplikasi pencarian jodoh untuk menemukan pendamping hidup atau mungkin hanya sekedar mencari teman. Terdapat beberapa aplikasi pencarian jodoh di Indonesia, antara lain adalah tinder, okcupid dan beberapa lainnya.

Selain itu, film ini juga memberikan dampak bagi Della Dartyan sebagai pemeran utama, yaitu  ketika ia sukses memerankan Arini Kusuma lewat sekuel sebelumnya, ia berhasil mendapatkan dua penghargaan Pemeran Pendatang Baru Terbaik dan Terfavorit di Indonesian Movie Actors Award 2019. 

Selain itu, Della Dartyan juga masuk sebagai nominasi di beberapa penghargaan film bergengsi seperti Piala Citra , Festival Film Tempo, Piala Maya dan beberapa lainnya (Sari, 2019)

kapanlagi.com
kapanlagi.com
Film Love For Sale 2 masuk kedalam genre drama romantis. Drama kehidupan sehari-hari yang diangkat dalam Love For Sale 2 mengenai kehidupan Indra Tauhid (Ican) dengan ibunya yang menginginkan Ican untuk segera menikah. Ican menjadi satu-satunya harapan bagi Ibu Ros, karena kehidupan pernikahan dari kakak dan adiknya tidak layak di mata ibunya. 

Pengembangan cerita genre romantis diambil dari Ican yang akhirnya mengindahkan keinginan ibunya untuk segera mencari pendamping hidup demi kebahagiaan ibunya. Ican menyewa seorang perempuan yang bernama Arini untuk berpura-pura menjadi teman dekatnya, namun seiring perjalanan ternyata Ican melihat ketulusan dari seorang Arini kepada ibunya dan mulai menyukainya.

Paradigma fenomenologi berbicara tentang pengalaman seorang individu terkait satu fenomena, dalam hal ini fenomena tentang pertanyaan 'kapan nikah?' menjadi hal yang dialami sendiri oleh sutradara Love For Sale 2, Andibachtiar Yusuf atau yang sering disapa Ucup, ungkapnya ketika di interview pada premiere Love For Sale 2. 

Selain itu, kesamaan latar belakang budaya Minang juga menjadi satu pengalaman yang sama dan dijadikan sebagai latar belakang dalam film ini. Kesamaan tersebut yang menjadikan film ini menjadi 'dekat', karena yang menggarap ikut mengalami.

Sudut pandang atau paradigma fenomenologi juga berbicara mengenai makna atas pengalaman individu tersebut. Love For Sale 2 tidak hanya ingin bercerita mengenai kisah Ican yang bertemu dengan Arini, melainkan ingin memberikan makna bahwa kebahagiaan orangtua pada akhirnya hanya bisa didapatkan dari kesuksesan karir dan rumah tangga anak-anaknya.

Proses distribusi dalam film merupakan tahapan terpenting, karena dengan proses distribusi yang baik, tepat dan unik akan mendapatkan perhatian dan respon dari penonton. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun