Di titik batas penantianku
Ada lamunan yang tersisa
Sembari merenung tentang waktu
Yang bergulir tanpa arah.
Â
Kemana ia mampu membawaku
Pada tubir-tubir kelam dunia
Menanti janji pada meterai lampau
Seakan berlalu bersama senja.
Dimana janji manis itu
Seakan semut tak mampu menyapa
Menghindar kian berlalu
Pada goresan kisah penghujung pena.
Bawahlah janji bersama rembulan sendu
Lenyap bersama untaian doa sang pertapa
Menghantar kembali senja kelabu
Pada kediaman alam semesta.
Oleh. Maria Sanci Fena Naklui
      (Mahasiswa STFT Widya Sasana Malang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!