Mohon tunggu...
Maria Magnificatia Siregar
Maria Magnificatia Siregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Fanatik Vs Penikmat Biasa, yang Manakah Kalian?

23 Maret 2021   10:33 Diperbarui: 23 Maret 2021   11:56 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Korean Wave atau Hallyu merupakan sebuah demam budaya Korea yang menyerang hampir di seluruh negara dan pastinya di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak remaja hingga dewasa. Bagaimana ya yang dimaksud dengan demam budaya Korea ini? Korean Wave atau Hallyu merupakan sebuah gelombang budaya Korea yang mempengaruhi anak-anak muda atau generasi milenial kita sekarang, dan biasanya isi dari budaya Korea ini seputar dunia hiburan seperti: K-drama, K-pop. 

Respon dari masyarakat Indonesia dalam menerima Korean Wave ini pun sangat antusias, buktinya adalah sebagian besar dari masyarakat Indonesia khususnya generasi milenial mengimplementasikannya dalam kehidupan mereka. Seperti apa yang dimaksudkan ‘mengimplentasikan’ dalam kehidupan mereka? Jika kita lihat di sekitar kita pasti sering kita jumpai gaya berpakaian ala Korea, gaya bersolek ala Korea, makanan khas Korea, lagu-lagu Korea, drama-drama atau film Korea, dan masih sangat banyak hal-hal tentang Korean Wave yang sangat mempengaruhi generasi milenial jaman sekarang. Sepertinya budaya Korea ini juga sudah sangat melekat dalam kehidupan para generasi milineal ini, mereka terkesan begitu fanatik dengan beberapa hal dari Korean Wave ini.

Kenapa saya dapat beranggapan seperti itu? Mari saya jelaskan dengan menggunakan beberapa contoh. Yang pertama merupakan gaya berpakaian, akhir-akhir ini para generasi milenal kita sudah mengadaptasi gaya berpakaian dari budaya Korea. Misalnya adalah menggunakan rok mini kotak-kotak, atau rok panjang bunga-bunga, memakai sabrina atau off shoulder, memakai celana high-waist, dan masih banyak lagi, gaya berpakaian tersebut adalah adaptasi dari gaya berpakaian orang-orang di Korea dan sekarang banyak sekali masyarakat kita yang menggunakan style tersebut juga banyak sekali yang menjual tren-tren pakaian ini di pasaran. Yang kedua adalah makanan, siapa yang tidak kenal atau tidak mengetahui makanan khas dari Korea? Saat ini kita tidak perlu jauh-jauh ke Korea untuk menyicipinya. 

Banyaknya orang-orang yang menjual makanan khas Korea ini seperti:Tteokbokki (kue beras yang disajikan dengan saus pedas dan gurih), Kimchi (olahan fermentasi sawi putih), Kimbab (hampir sama dengan Sushi, yaitu olahan nasi dan sayur yang dibungkus dengan rumput laut), Bulgogi (potongan daging sapi yang tipis lalu dipanggang dan disajikan dengan bumbu khas), dan masih banyak lagi makanan khas Korea yang menjadi makanan favorit anak muda sekarang. Yang ketiga adalah K-drama, yaitu sebuah film atau series dari Korea ini sangat digemari oleh para anak muda khususnya karena aktor-aktor yang menurut mereka rupawan dengan struktur badan yang dianggap body goals alias memiliki six-pack di perutnya. Sebegitu tergila-gilanya dengan beberapa aktor ini mereka sampai beberapa orang memiliki impian atau berperilaku seperti ia adalah pasangan dari aktor ini, terkadang mereka mengganti pasangan muka beberapa aktor ini di foto dengan muka mereka dan bermimpi seperti mereka adalah pasangannya. Dan contoh yang terakhir adalah K-pop, atau Korean pop merupakan lagu-lagu yang berasal dari boy-band atau girl-band yang berasal dari Korea.  

K-pop ini sama halnya dengan K-drama, beberapa orang sangat menggemari personil-personilnya terutama pria. Sampai beberapa dari mereka membuat sebuah grup atau komunitas khusus para penggemar dari beberapa personil grup musik ini, yang mereka sebut sebagai fanbase. Mari kita ambil salah satu contoh adalah, fanbase dari BTS yang disebut sebagai ARMY. Fanbase ini terdapat beberapa yang terkenal dengan fans fanatik, terkadang mereka mengadakan sebuah acara khusus untuk mengekspresikan idola yang digemarinya. Tidak hanya sampai disitu, mereka juga mengoleksi barang-barang yang sama dengan punya idolanya meskipun dengan harga yang sangat mahal, bahkan jika ada yang beropini kurang mengenakan tentang idola mereka ini akan mereka serang secara bersamaan. Wah mengerikan sekali loh! saat mereka menyerang orang-orang yang beropini tidak mengenakan tersebut, bahasa yang digunakan pun juga bahasa yang sangat kasar. 

Nah, Korean Wave ini tentu sudah masuk dalam budaya pop di Indonesia khususnya. Sebenarnya apa yang dimaksudkan dari Budaya Pop ini? 

Budaya Pop menurut William dalam bukunya Storey ( dalam Ardia, 2014. h. 14) dijelaskan bahwa William memaknai budaya populer ini sebagai budaya banyak yang disukai  dan karya yang dilakukan untuk menyenangkan orang.

Budaya Pop menurut buku Storey (dalam Ardia, 2014. h. 14) adalah budaya yang berasal dari rakyat. Budaya pop budaya otentik rakyat. Budaya pop sama halnya dengan budaya daerah, yang merupakan budaya dari rakyat untuk rakyat

Bagaimana maksudnya? Jadi budaya populer merupakan budaya yang digemari oleh banyak massa atau masyarakat di sebuah daerah atau negara. Di Indonesia ini, fenomena dari budaya populer yang sangat merajai adalah Korean Wave. Budaya-budaya seperti makanan khas, gaya berpakaian, gaya bersolek, merupakan sebuah budaya pop yang diimplementasikan dikehidupan mereka sehari-hari oleh masyarakat Indonesia terlebih para generasi milenial ini. Dan juga dalam bidang dunia hiburan, seperti K-pop dan K-drama yang membuat para generasi milenial saat ini begitu tergila-gila sampai membuat sebuah komunitas  untuk mendukung dari para aktor atau grup musik yang mereka gemari. 

Mereka yang menjadi penggemar dari budaya ini terdapat dua jenis, yang pertama adalah fans fanatik dan fans yang hanya menikmati budaya-budaya ini saja. Budaya fanatik seperti yang dijelaskan di atas, bahwa mereka sangat mengangung-agungkan idola mereka sampai mereka menyerang orang-orang yang memiliki opini yang tidak mengenakan tentang idola mereka secara total dan dengan cara yang kasar. Hal ini banyak sekali terjadi di dunia maya salah satunya sering terjadi di platfrom twitter, mereka yang beropini tidak mengenakan itu selalu dibanjiri dengan hujatan para penggemar salah satu idola ini dengan komentar-komentar yang pedas dan juga bahasa yang sangat-sangat tidak pantas. Lalu juga terdapat subkultur dari penggemar budaya Korea ini. Subkultur? Apa itu Subkultur?

 Menurut Gordon dalam buku Chris Jenks (dalam Wilujeng, 2017. h. 106) ia menjelaskan bahwa subkultur itu merupakan bagian cabang dari budaya nasional, yang terdiri dari kombinasi situasi faktor-faktor sosial seperti status kelas, latar belakang etnis, tempat tinggal regional, dan pedesaan atau perkotaan, afiliasi keagamaan yang membentuk yang menyatukan partisipasi individual.

Menurut Komarovsky dan Sargeni dalam buku Chris Jenks (dalam Wilujeng, 2017. h. 106-107) juga ikut menjelaskan bahwa budaya subkultur merupakan sebuah varian kebudayaan yang ditampilkan oleh beberapa bagian dari populasi. Subkultur dibedakan tidak hanya melalui 1 atau 2 ciri khas yang terisolasi merupakan sistem sosial yang relatif kohesif. Subkultur adalah sebuah kehidupan diantara kehidupan yang lebih besar yaitu budaya nasional.

Jadi, penggemar dari budaya Korea ini seperti dijelaskan diatas terdapat 2 golongan, fanatik dan yang sekedar penikmat biasa. Penikmat biasa dari budaya Korea atau Hallyu ini merupakan sebuah subkultur dari para penggemar yang kebanyakan fanatik tersebut, para penggemar ini cenderung hanya sebagai penikmati karya. Misalnya mereka hanya penikmat lagu-lagu atau drama-drama atau film saja, mereka bukanlah penggemar yang sangat mengagung-agungkan aktor-aktor atau grup musik dari budaya Korea ini. Jika mereka memiliki idola dari aktor atau grup musik dan ada orang yang mengomentari idola mereka ini dengan komentar yang tidak enak maka ia akan bersikap biasa saja atau tidak membalasnya, atau mereka tidak mengimpelentasikan kebudayaan Korea ini di dalam kehidupannya yang sampai tahap yang berlebihan seperti fans fanatik tadi. 

Tentunya dari 2 golongan ini memiliki ciri-ciri yang menunjukan ia adalah penggemar dari budaya Korea ini, yang membuat masyarakat dapat mengetahui dan membedakannya antara 2 golongan ini. Nah apakah politik identitas yang membedakan 2 golongan ini? Dan sebelum itu apa itu politik identitas? 

Politik identitas adalah politik yang didasarkan pada sebuah kesamaan dari keanekaragaman bentuk sosial di masyarakat (Soenjoto, 2019. h. 197)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun