“Bagaimana jika saya tidak punya larutan oralit?”Dahulu dikatakan kita dapat membuat larutan gula-garam, dengan menambahkan 1 sendok makan gula pasir dan 1 sendok teh garam ke dalam 200 ml air matang. Saat ini larutan gula-garam ini bukan pilihan namun masih dapat diberikan jika tidak ada alternatif lain.
“Apa yang tidak boleh dimakan selama diare?” Pertanyaan favorit orang Indonesia adalah pantangan makan selama sakit. Untuk diare hampir tidak ada pantangan makan, seperti rekomendasi WHO untuk meneruskan makanan seperti yang selama ini diberikan pada anak. Jadi tidak ada istilah “mengganti susu” atau “mengencerkan susu” pada anak yang sedang diare. Kedua hal tersebut akan membuat anak jatuh ke dalam keadaan kekurangan kalori. Anak yang sedang sakit akan makan lebih sedikit namun nafsu makannya akan kembali lagi setelah ia sehat.
“Apa benar-benar tidak ada obat yang dapat diberikan selama diare?” Dokter anda mungkin akan meresepkan zink untuk anak anda. Zink adalah mikronutrien yang dapat membantu pembelahan sel-sel sehingga pemberiannya pada anak diare akan memperpendek masa sakit dan mempercepat penyembuhan sel-sel pelapis usus. Karenanya zink diberikan 10 sampai 14 hari bahkan setelah anak sembuh dari diare. Zink tersedia dalam bentuk tablet yang kemudian dilarutkan dalam air dan sirup. Keduanya sama khasiatnya.
“Kapan anak saya perlu dibawa ke rumah sakit?”Anak anda perlu dibawa ke rumah sakit jika muntah terus menerus sehingga tidak ada asupan yang dapat diberikan lewat mulut, atau jika terdapat tanda-tanda dehidrasi seperti ubun-ubun cekung, mata tampak cekung, air mata tidak ada, kencing berkurang, tampak tidur terus dan tidak mau diberi minum. Dua tanda terakhir adalah sebagian tanda dari dehidrasi berat yang membutuhkan pertolongan medis segera.
Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Pertolongan pertama pada kejang anak
Resep MP ASI: bubur telur tomat