Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Tribelio, Cara Efektif Jualan di Era Digital Marketing

23 Agustus 2022   19:30 Diperbarui: 23 Agustus 2022   19:31 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Boleh minta kartu namanya, bu?" tanya calon pembeli setelah saya, dengan penuh semangat, menjelaskan keunggulan produk kuliner yang saya bawa. Bingung dong saya, karena saya gak punya!

Saat mengingat kejadian tersebut, sekarang saya bisa tertawa. Dulu sih saya malu setengah mati. Kok ya gak kepikiran untuk bikin kartu nama? Gimana calon pembeli mau menghubungi kalau gak ada kartu nama? Bisa sih menulis nama dan nomor telepon di secarik kertas, tapi kan kelihatan amatir banget!

Bagaimana dengan era digital marketing? Pastinya tetap butuh kartu nama ya? Bedanya bukan hard copy seperti zaman jadul, melainkan soft copy yang bisa dibagikan via daring agar calon pembeli dapat melihat/membaca profil penjual, cara menghubungi (nomor kontak/email dan lainnya) serta bisa lebih mengenal produk yang ditawarkan.

Daftar Isi:

  • Tribelio, "Kartu Nama" di Era Digital Marketing
  • WhatsApp, Aplikasi yang Banyak Digunakan di Indonesia
  • Mengenal Tribelio WhatsApp Broadcast

Saya mengenal Tribelio, 'kartu nama' di era digital marketing, dalam suatu obrolan bersama komunitas 'Ibu Ibu Doyan Bisnis'. Yups jangan kaget, para emak punya banyak komunitas, gak hanya komunitas kuliner, fesyen dan sejenisnya, tapi juga komunitas bisnis.

"Kartu nama digital' tersebut saya butuhkan karena sedang mendampingi beberapa pelaku UMKM. Mereka mengeluh omzetnya kian anjlok. Penyebabnya bukan hanya pandemi Covid-19, juga persaingan ketat, dan (ini hanya dugaan) daya beli masyarakat yang menurun.

"Beralihlah ke digital marketing, dong," kata para konten kreator bisnis dan keuangan, memberi solusi atas kondisi tersebut. Sepintas nampak mudah ya? Terlebih tarif internet semakin terjangkau.

Faktanya gak sesederhana itu. Gak ada bisnis tanpa modal. Daftar akun di media sosial memang tanpa modal. Tapi bukan berarti dapat otomatis menggaet pembeli. Perlu waktu dan ketrampilan  untuk mengumpulkan followers. Serta butuh alokasi biaya untuk pasang iklan.

Mengapa tidak berjualan di marketplace? Namanya juga marketplace, banyak pedagang lain berjualan di situ. Mereka saling bersaing, saling berstrategi dalam menggunakan   algoritma agar tokonya dikunjungi calon pembeli.

Jadi gimana dong?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun