Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Adisa dan Mikha

16 Mei 2018   19:32 Diperbarui: 17 Mei 2018   20:14 2623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: (Roberto Machado Noa/LightRocket via Getty Images)

Apa hubungannya Adisa dan Mikha dengan bulan Ramadhan kali ini?

Tulisan berseri Adisa dan Mikha raib digondol maling, bersama ratusan file dan ribuan foto yang tersimpan dalam laptop. Saya berencana membuat 3 buku, tentang RK, Adisa dan Mikha serta pahit manis membangun komunitas social entrepreneurship. Pingin nangis pastinya. Terlebih setiap tulisan umumnya dipicu oleh keadaan yang sedang berlangsung. Seperti kini pembicaraan terorisme sedang marak, Adisa dan Mikha pernah membahasnya.

Tapi, seperti biasanya, tangisan tak menghasilkan apa-apa selain rasa plong sesudah dada terasa sesak. Di bulan Ramadhan ini saya berencana menulis ulang, minimal 10 tulisan.

Mengapa baru menulis ulang? Karena di setiap bulan Ramadhan selalu ada rangkaian pengajian intensif. Umumnya muncul ide tulisan sesudah mendengar tausiah dan berdialog dengan ustad yang datang.

Mengapa tidak menyimpan di tempat yang aman, cloud atau apa gitu? Ya, saya memang gaptek. Ada beberapa yang pernah saya publish di blog pribadi. Sebagian unpublish karena harus saya edit.

Salah satunya adalah mengenai Idul Adha:

*****

"Dis, pernah nggak kepikir adanya persamaan sekaligus perbedaan dalam agama kita? Kita sama-sama percaya bahwa nabi Ibrahim mengorbankan anaknya untuk Tuhan. Bedanya dalam agamaku, Katolik yang dikorbankan Ishaq, dalam Islam yang dikorbankan Ismail. Apa karena akhirnya nanti Nabi Ismail menurunkan Nabi Muhamad, sedangkan Ishaq menurunkan Yesus, eh Nabi Isa?"

Adisa tercenung .... Hampir kupikir pertanyaanku tak akan dijawabnya, ketika tiba-tiba:

"Nampaknya ngga sesederhana itu, Mik. Setiap peristiwa kenabian kan merupakan simbol-simbol. Jadi jangan dimaknai secara harfiah. Tuhan memang memberi instruksi agar nabi-Nya berkorban. Entah Ishaq atau Ismail menjadi tak penting karena pengertian berkorban ngga sekedar potong kambing dan sapi".

"Maksudmu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun