Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

"Quo Vadis" Perkembangan Biodigester Sampah di Kota Bandung

5 Oktober 2017   13:45 Diperbarui: 5 Oktober 2017   14:07 2943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
biodigester untuk olah sampah jadi energi (sumber: @mariagsoemitro)

Inilah yang terjadi pada beberapa biodigester.  Akibat  pengguna tidak disiplin dalam memisah sampah maka beberapa instalasi mengalami masalah seperti  air slurry yang tiba-tiba membanjir atau bahkan tidak munculnya gas metan yang bisa dikonversi menjadi nyala api kompor.

prosesnya mudah, hanya pisah sampah dan konsisten mengisi biodigester (dok. @mariagsoemitro)
prosesnya mudah, hanya pisah sampah dan konsisten mengisi biodigester (dok. @mariagsoemitro)
Jelaslah kesalahan terulang. Para pemangku kebijakan hanya memperhatikan soal teknis, abai pada pendekatan psikologi sosial yang jauh lebih penting. Umumnya pendekatan sosial kurang menarik, karena membutuhkan kesabaran dan waktu bertahun-tahun, tidak dapat dipatok selesai dalam satu periode.

Agar kesalahan tidak terulang, program serupa harus memperhatikan beberpa faktor berikut:

Komunitas

Bersosialisasi dan beradaptasi dalam kelompok merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia. Atas dasar itu pula muncul grup-grup reuni, komunitas pecinta lingkungan, komunitas pecinta batik serta banyak komunitas lain.

Daripada menyebar biodigester ke seluruh penjuru Kota Bandung,  alangkah baiknya pembagian diarahkan pada satu komunitas dan kelompok-kelompok lain disekitarnya. Sehingga memudahkan jika ada pengguna yang memgalami masalah. Antar anggota komunitas akan memberikan dorongan untuk menggunakan biodigester dengan maksimal.

Salah satunya temuan Ibu Nana yang memisah sampah secara simpel dan praktis. Sampah organik baru dimasukkan ke biodigester ketika sudah berair tapi belum mengelurkan bau menyengat. Perlakuan yang konsisten dan rutin akan membuat bakteri metanogen  nyaman memproduksi  biogas secara teratur.

Buku petunjuk

Setiap peralatan hasil pabrikasi umumnya mendapat buku petunjuk pemakaian.  Demikian pula seharusnya dengan biodigester sampah. Seharusnya ada manual book, termasuk didalamnya larangan  dan yang wajib dilakukan.

Mungkin penyebabnya karena instalasi biodigester baru diujicobakan di Kota Bandung, sehingga data yang dikumpulkan  belum cukup.

Hotline

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun