Extraordinary Attorney Woo, Bukti Dunia Masih Belum Ramah Difabel

Attorney Jung terkejut mengetahui kehadiran Woo Young Woo sebagai pengacara muda di Hanbada. Jung merasa Young Woo bakal diremehkan klien dan pengadilan pastilah menolak argumen pembelaannya. Semua karna sindrom autisme yang diidap Young Woo. 

Tapi begitu Han Sun Young berkeinginan memberikan kesempatan pada Young Woo, Jung berubah pikiran. Ia membuktikan satu persatu kasus sulit mulai menemukan titik terang kala Young Woo terlibat. Seperti dalam kasus seorang istri lansia yang digugat perencanaan pembunuhan sang suami pasca memukulnya dengan setrika saat tengah beradu mulut. 

Sebelumnya, attorney Jung dan tim mengira kasus itu akan diselesaikan dengan sangkaan hukum pidana. Namun, menurut Young Woo, kasus itu bukan kasus pidana melainkan perdata. Mendengar alasan yang dipaparkan Young Woo, attorney Jung terkesima dan memuji kecerdasannya. Awalnya,
saya sama sekali tidak simpati dengan attorney Jung. Tapi belakangan saya mulai menyukainya, terutama saat mereka duduk bersama untuk menyelesaikan kasus. 

Dari yang awalnya skeptis, sangsi dan meremehkan menjadi sosok yang membela dan mendukung attorney Woo khususnya saat attorney Kwon berjuang menjatuhkannya. Jarang atasan yang modelan seperti attorney Jung ini, kalau beneran ada saya auto kerja disana deh. 

Selain attorney Jung, saya juga kepincut dengan karakter Lee Junho. Sikapnya yang ramah, siap siaga dan selalu melindungi Young Woo bahkan disaat Young Woo berteriak ketakutan di area kecelakaan tragis tak jauh dari kantornya. 

Oh iya, lupa satu hal. Junho amat sangat ganteng OMG. Saya gak nyangka Junho memutuskan melabuhkan hati pada Young Woo. Gaya pacaran mereka manis banget. Malu-malu kucing tapi saling sayang gitu deh. Gemas. 

Tapi, dibalik kegembiraan yang dirasakan Young Woo tadi, masih banyak pihak yang belum bisa menerima keterbatasannya. Ya, kakak dan kakak ipar Junho adalah bukti bahwa stigma kaum difabel sebagai kaum yang 'butuh dijaga penuh','butuh diperlakukan khusus' dan 'mereka berbeda dari kita, kurang pantas jadi pendamping hidup' masih mengakar kuat tidak hanya di Indonesia, tapi juga di masyarakat Asia. 

Tae Soo Mi adalah contoh lain dimana ibu kandung menolak mengasuh anaknya yang difabel, takut mengancam kariernya sebagai pengacara dan calon menteri kehakiman katanya. 

Padahal seharusnya tidak perlu ada stigma-stigma seperti ini. Lewat Extraordinary Attorney Woo yang diklaim hasil adaptasi dari kisah nyata ini, kita bisa belajar bahwa semua manusia itu unik, semua manusia perlu diperlakukan setara dan tidak diremehkan meski ia difabel karna dibalik kekurangannya pasti memiliki kelebihan yang mungkin tidak dimiliki individu lain. Tamparan keras juga saya berikan pada Tae Soo Mi. 

Sebagai seorang ibu, tidak sepantasnya dia menelantarkan anaknya karena 'difabel' dan justru menganggap Young Woo dapat mengancam kariernya. 

Sudah menjadi tanggung jawabnya untuk mengasuh dan membesarkan anak itu berdua dengan pasangannya betapapun sulitnya, itulah amanat sekaligus anugerah Tuhan. Mari ciptakan ruang aman bagi kaum difabel dimanapun berada. Salam kesetaraan, salam toleransi!