Mohon tunggu...
Maria Fillieta Kusumantara
Maria Fillieta Kusumantara Mohon Tunggu... Administrasi - S1 Akuntansi Atma Jaya

Music Addict. Writer. Content creator

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Si Bapak Pesawat Kini Tinggal Kenangan

17 September 2019   10:19 Diperbarui: 17 September 2019   11:42 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : kabar24.bisnis.com

Kamu dan segala kenangan menyatu dalam waktu yang berjalan, dan aku kini sendirian menatap dirimu hanya bayangan...

11 September 2019 awan kelabu menyelimuti langit kediaman BJ Habibie kala berita kepergian beliau untuk selamanya kian menggema.

Ucapan bela sungkawa mengalir deras dari seluruh penjuru dunia mulai dari para presiden, wakil presiden, mentri, perdana mentri, duta besar hingga tokoh-tokoh penting dalam kehidupan dan kekaryaan beliau, tak terkecuali pemeran dirinya dan mendiang sang istri dalam film Habibie dan Ainun seri 1, 2 dan 3, Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari dan Maudy Ayunda. 

Bendera setengah tiang juga dikibarkan selama 3 hari berturut-turut demi mengenang jasa-jasa almarhum selama hidup 83 tahun di Indonesia.

Awan kelabu berarak menuju langit kediaman saya teringat momen haru saya bersama beliau dan sang istri, Ibu Ainun ketika masih menjabat sebagai presiden dan ibu negara Indonesia di tahun 1995. Saya bersama keluarga saya tak sengaja bertemu dan sedikit berbincang-bincang di butik Batik Danarhadi Solo. 

Saya ingat betul waktu itu Bapak Habibie dan Ibu Ainun membeli dua puluhan kemeja batik, saat sedang berbelanja pun mereka terlihat sangat santai tanpa pengawalan paspampres dan ajudan. 

Yang saya kagumi dari beliau adalah sikapnya yang luar biasa ramah kepada semua orang, termasuk kepada kami yang notabene hanya keluarga biasa, bukan kalangan keluarga ternama atau kalangan keluarga pejabat. 

Saya saat itu sangat senang bertemu beliau dan memanggil dengan sebutan 'Bapak Pesawat' sambil tanpa ragu tersenyum girang memegang tangannya. Ya, anda sedang tak salah membaca. 

Sebutan 'Bapak Pesawat' terlontar begitu saja dari bibir saya karena saat saya bertemu Bapak Habibie langsung teringat karya pesawat N250 Gatot Kaca dengan mesin turboprop dan 6 bilah baling-baling rancangan beliau yang luar biasa.

Yang juga saya kagumi dari beliau adalah kisah cintanya yang begitu besar kepada Ibu Ainun hingga ajal menjemput keduanya walau dalam rentang waktu cukup jauh. Lihat saja, pada saat berbelanja di butik Danarhadi Solo bersama keluarga kami saja, Ibu Ainun seolah tak pernah beranjak dari sisi Bapak Habibie. 

Sebelum memutuskan membeli batik pun, Bapak Habibie selalu meminta pertimbangan Ibu Ainun termasuk saat bermain bersama saya yang waktu itu masih amat kecil. Duh duh jadi makin terharu saya menuliskannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun