Berawal dari Kota Wuhan, China kini Virus Corona atau yang lebih kita dengan COVID-19 sudah menyebar ke segala penjuru dunia. COVID-19 merupakan sebuah virus yang penularannnya sangat  cepat  dan sulit  untuk  mengetahui  ciri-ciri  orang  yang  sudah terjangkit  virus  ini  karena  masa  inkubasinya kurang  lebih  selama  14  hari.  Munculnya Virus Covid-19 ini sangat meresahkan masyarakat seluruh dunia. Ditambah lagi, dampak yang terjadi akibat Virus Corona mempengaruhi sendi-sendi kehidupan, baik itu di bidang ekonomi, pendidikan, social, keagamaan, budaya, dan lain sebagainya
Untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini, pemerintah mulai mengeluarkan aturan-aturan dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19. Salah satu diantaranya menerapkan status Lockdown. Di Indonesia sendiri, pemerintah mengeluarkan kebijakan social distancing. Dalam artian pembatasan kontak sosial, dengan menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan terjadinya kontak fisik dengan orang lain, selain itu kita diminta untuk menghindari kerumunan, menunda acara-acara besar yang melibatkan banyak orang, dan menjalankan seluruh aktivitas di rumah, seperti bekerja, belajar, termasuk dalam melaksanakan ibadah.
Penerapan social distancing ini berdampak pada sektor ekonomi, yang secara tidak langsung menyebabkan tersendatnya laju perekonomi. Banyak masyakat yang kehilangan pekerjaannya yang menyebabkan terjadinya peningkatan angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia. Selain berdampak pada sektor ekonomi, pendidikan di Indonesia juga mengalami dampak akibat pandemi Covid-19. Sekolah-sekolah ditutup, hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Meskipun sekolah ditutup, tetapi proses pembelajaran tetap berlangsung. Berdasarkan surat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan kegiatan pembelajaran dilaksanakan sistem pembelajaran dalam jaringan (daring).
Pada pembelajaran daring ini, siswa tidak perlu datang ke sekolah, melainkan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dari rumah. Penerapan pembelajaran daring ini mengharuskan siswa, guru, maupun orangtua untuk beradaptasi dengan keadaan yang baru. Namun selama pelaksanaan pembelajaran daring, banyak kendala yang dialami baik itu siswa, guru, maupun orangtua, seperti kesalahpahaman, karena komunikasi dilakukan tanpa tatap muka, jaringan internet sering tidak lancar terutama daerah pelosok yang susah jangkauan, dan memerlukan teknologi yang baik. Disisi lain, ada juga dampak positifnya, diantaranya guru dan siswa menjadi lebih mampu dalam menggunakan aplikasi pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih fleksibel karena bisa dilaksanakan di rumah dan bisa dilaksanakan di mana saja. Â Â Â Â
Namun, sudah setahun berlalu, wabah Virus Corona belum bisa diatasi, sehingga pembelajaran jarak jauh masih tetap dilaksanakan. Dan banyak diantara siswa yang mengeluh karena mulai merasa bosan dengan pembelajaran daring. Apakah kamu salah satunya?
Kamu dapat mengatasi rasa bosan tersebut. Bagaimana caranya? Yuk simak beberapa tips berikut:
1. Siapkan ruangan belajar yang nyaman
Ruangan belajar yang nyaman merupakan salah satu factor penting saat belajar di rumah. Dengan ruang belajar yang nyaman, membuat kamu betah untuk tetap berada di ruangan tersebut, menambah semangat untuk belajar, serta membuat mood belajar muncul. Kamu juga dapat memilih ruangan belajar yang kondusif sehingga kamu lebih mudah berkonsentrasi dan lebih focus untuk belajar. Kamu juga dapat memodifikasi ruangan belajar dengan menghiasnya dengan semenarik mungkin, agar kamu tidak merasa bosan.
2. Atur jadwal belajar
Sesuaikan waktu belajar mu dengan waktu belajar saat di sekolah. Jangan lupa untuk memberikan waktu istirahat, agar tidak jenuh. Kamu juga bisa sesekali melakukan peragangan, atau keluar untuk mencari udara segar, agar otak kembali fresh
3. Belajar sambil mendengarkan musik
