Mohon tunggu...
Maria Ayu
Maria Ayu Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Everything is art Email : ayudivayulita@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

"27 Steps of May", Kabar Kerapuhan Traumatis Wujud Intropeksi Diri

21 November 2020   19:30 Diperbarui: 25 November 2020   13:51 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengurung diri. (Sumber Gambar: pixabay.com)

Selain itu, jika ditilik dari sosok sang ayah dari segi penggambaran tokohnya yang bekerja sebagai petinju bisa dikatakan bahwa laki-laki dari sisi maskulin adalah sosok yang kuat, perkasa, mampu melindungi, dan sebagainya.

Tetapi, saya memandang lebih dari itu. 27 Steps of May berusaha menumpas sekat antara sosok laki-laki dan perempuan. Mengingat bahwa korban bisa jatuh tidak memandang dari segi apapun. 

Selain itu, bahwa laki-laki juga bisa memiliki hati yang lembut, merasakan sendu yang mendalam terlihat dengan jelas bagaimana kegeraman seorang ayah yang gagal melindungi puterinya.

27 Steps of May juga menampilkan bahwa tidak hanya seorang perempuan yang harus bisa memasak, laki-laki juga. Terlihat bagaimana ayah May merawat anaknya yang bungkam dirisak tangis batin yang mendalam. Anak dan bapak hidup saling melengkapi di situ, tidak ada pengkategorian peran, semuanya bisa dilakukan secara bersama-sama. Seperti ketika membuat boneka, dan sebagainya.

Film ini sebagai rujukan mawas diri akan pentingnya proteksi diri dan gebrakan aksi kepedulian sosial untuk berbagai lapisan masyarakat dalam mengurangi kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan yang silih berganti berdatangan setiap hari tanpa kita sadari.

Selain itu, film ini untuk mengetuk terbukanya pintu hati kita agar tidak menyudutkan penyintas pelecehan seksual dan pemerkosaan. Kita perlu melihat dengan berbagai pertimbangan kondisi psikologis penyintas. Bagaimana kehidupan datar si penyintas pasca insiden tersebut terjadi. Bahkan mungkin akan lebih baik, kita merangkulnya.

Tidak usah pandang bulu, asahlah kepekaan kita untuk menolongnya, setidaknya 27 Steps of May mampu berusaha mengajak kita untuk merasakan kondisi depresi dan trauma seseorang. Memahami menurut saya merupakan kunci penting untuk mampu membuka diri dan menyediakan rumah aman bagi para penyintas.

Saya merasa mendapatkan nilai kehidupan yang baru, ketika mengenal Ling Feng, Yu Temu, May, dan diri saya sendiri. Sejatinya kita harus memerangi hal-hal buruk yang bertentangan dengan diri kita. Sebab, itu merupakan suatu langkah untuk menerangi indahnya hidup kita di masa depan.

Salam.

Daftar Pustaka

Ayun, P. Q. (2015). Sensualitas dan Tubuh Perempuan dalam Film-film Horor di Indonesia (Kajian Ekonomi Politik Media). Jurnal Simbolika, 16-23.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun