Mohon tunggu...
Maria Anastasia K.D
Maria Anastasia K.D Mohon Tunggu... Lainnya - Halo, nama saya Tasia saya seorang mahasiswi di Universitas Airlangga

hanya seorang mahasiswi yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sosok Mulia Pembawa Harapan bagi Papua

27 Desember 2020   12:21 Diperbarui: 27 Desember 2020   12:36 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pater Nico ketika dipanggil melayani ke Papua | hidupkatolik.com

Bertahun-tahun lamanya pelanggaran hak asasi manusia telah terjadi di Papua, bahkan hingga hari ini. Seperti peristiwa kekerasan, penangkapan, penyiksaan, dan pembunuhan terhadap masyarakat sipil di Papua. 

Tidak sedikit orang asli Papua yang berpandangan bahwa mereka merupakan sebuah bangsa dan bukanlah cuma sebuah suku di dalam Bangsa Indonesia. Dengan begitu, bukankah dapat disimpulkan bahwa Papua masih penuh akan ketidakadilan?

Dalam situasi Papua seperti itu, peran gereja katolik sangat dibutuhkan untuk mempersatukan umat dan menghormati aspirasi-aspirasi yang tidak tersampaikan. Hal ini disampaikan oleh salah seorang rohaniawan katolik yang sangat dihormati di Papua yakni, Prof. Dr. Nico Syukur Dister OFM atau biasa dijuluki Pater Nico. 

Lahir dari keluarga berlatar belakang rohani di Maastricht, Nederland, membuat Pater Nico menjadi seorang novis di usia 18 tahun usai studi SMAnya. Kemudian Pater Nico menjadi kaul kekal pada 8 September 1962 dan ditahbiskan menjadi seorang imam dua tahun kemudian.

Ia mulai belajar mengenai filsafat dan teologi serta lebih mendalami bidang psikologi khususnya di bidang psikologi agama sejak masuk di Ordo Saudara Dina Fransiskan (OFM). 

Pada tahun 1972, Pater Nico mulai berkarya sebagai pengajar atau dosen di banyak tempat. Ia juga memiliki sejumlah karya dalam bentuk buku yang sangat bermanfaat terutama bagi mahasiswa. H

ingga di masa tuanya, Pater Nico mendapatkan panggilan ke Papua untuk mengajar di sebuah sekolah dan berkarya di Panti Asuhan, SMP dan SMA, Pondok, dan Wisma. Ia juga menolong anak-anak yang tinggal di panti asuhan, bahkan hingga menjadi bapak spiritual untuk mereka. Perannya di Papua sangat besar, terutama dalam menegakkan keadilan serta kemerdekaan bagi Papua.

Pemikiran Pater Nico mengenai Papua

Menurut ahli teologi dan penyandang gelar guru besar ini terdapat keraguan gereja dalam menyikapi permasalahan yang ada di Papua. Terutama karena adanya aspirasi-aspirasi umat dan penyampaian sarannya mengenai sikap yang dilakukan oleh gereja di sana. Pater Nico bisa memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai peran gereja selama ini dalam memperjuangkan Papua Merdeka hingga menciptakan jiwa solidaritas dan sikap saling menghormati di antara umat karena bermukim di Papua cukup lama.

Selain pandangannya mengenai persoalan di Papua, beliau juga memberikan hasil pemikirannya dalam bentuk kritik terhadap Gereja Katolik di sana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun