Masa pandemi sudah melewati hari ulang tahunnya yang pertama. Masih melekat diingatan saat itu bulan Maret dalam kesibukan saya mempersiapkan tugas koor gereja untuk paskah, tiba-tiba harus berhenti karena ditutupnya semua kegiatan. Dan warga diharuskan untuk tinggal di rumah. Sungguh suasana yang sangat menakutkan. Tak terbayang jika anak-anak tetap sekolah.
Dampak ditutupnya segala kegiatan akhirnya menimpa kegiatan sekolah anak-anak. Diputuskan sekolah dilaksanakan secara daring hampir di seluruh pelosok Indonesia. Tak terbayangkan pada waktu itu bagaimana cara pendidikan dilaksanakan secara daring. Akhirnya HP dan laptop menjadi senjata utama bagi pelaksanaan sekolah online.
Pada waktu itu belum diputuskan adanya bantuan pulsa dari kemendikbud. Alhasil budgetpun bertambah. Lha kalau anaknya empat seperti saya, satu anak butuh pulsa Rp. 50.000,00 maka empat anak sudah Rp. 200.000,00. Belum makanan pendamping selama mereka belajar online alias camilan.
Syukurlah akhirnya usulan mendikbud tentang bantuan pulsa disetujui. Lega? Tidak 100% karena anak-anak tetap butuh akses untuk membuka internet. Dan ini tidak termasuk dalam budget bantuan pulsa tersebut.
Siapa yang putar otak? Si bunda lah yang dekat dengan anak-anak. Â Dengan budget bulanan yang tidak bertambah harus mampu menyediakan kebutuhan tambahan berupa pulsa, makanan dan minuman camilan.
Setelah rutinitas pagi selesai, tugas bunda bertambah dengan membuka Google Classroom. Mengecek materi pelajaran anak yang masih SD. Mendampingi dia selama belajar. Mendampingi anak mengerjakan tugas. Mengajari, menerangkan. Tugas guru berpindah ke bunda. Acara belajar mengajar terkadang bisa sampai sore kalau materi banyak dan ada beberapa tugas.Â
Ada plus minusnya dengan model daring ini.
Kita bicara minusnya dulu.
1. Â Tanpa pendampingan guru otomatis pendidikan anak tergantung pada tingkat intelektual sang bunda. Walau guru pun menyediakan waktu untuk bertanya secara japri.
2. Tugas bunda di dapur pun tertunda. Karena anak tidak bisa didampingi sambil masak.
3. Istirahat bunda pun berkurang.