"Damn! tahun depan usia gw udah 30 mbak! " kata-kata ini terlontar mulus dari mulutnya temen gw, yang udah sukses jadi pengusaha hotel di Bali.
"Terus?" aku sedang asik melihat handphone,
"Yah, masa engga ngerti mbak? Bonyok udah bawel kan mau nikahin gw sama anak temennya? Lo engga ngerti perasaan gw apaaaaa?" masih bawel.
"Ya udah, lo carilah pasangan, terus nikah. kalo emang lo maunya begitu.." aku belagak cuek.
Dia diam 7 detik, lalu melanjutkan :" Elo ga mau mbak, nikah sama gw?"
Aku terdiam sambil mengangkat alis lalu menjawab: Engga.
Sebut saja bocah ini R. Meskipun usianya beda sewindu denganku, tapi engga tau kenapa dia suka toh untuk memanggil mbak. Kalau menuruti emosiku sebagai wanita pasti kujawab iya, tapi kan engga? Apa alasannya?
1. Kuliah belum selesai
2. saya engga suka cowo manja kayak dia
3. saya mau serius tapi juga mau main
Pernikahan di Indonesia ini banyak yang engga berhasil. Alasannya? Apakah mereka menikah karena terpaksa? Kalau mau dipaksa, jawaban mereka pasti selaras :"YA".
Banyak Teman Seusia Saya yang Menikah Muda
-poin ini penting.. kita sebagai manusia engga boleh ikut-ikutan Gan. Ini masalah prinsip. memang kenapa sih kalau temen kita nikah terus kita belum nikah atau bahkan masih jomblo? bisa mati? kita secara jasmani sudah siap berumahtangga, tapi secara rohani belum tentu! banyak aspek yang harus dipertimbangkan demi menciptakan rumah tangga berkualitas dan tentunya keturunan yang berkualitas! supaya apa? supaya nanti Indonesia memiliki anak bangsa yang berkualitas juga!
-menikah muda mungkin ada +/- nya. Positifnya mungkin nanti pas anak lo udah kuliah, lo bisa mahamin dia dan engga bakalan gontok-gontokan engga cocok di rumah, menuruti perintah agama, menghindari hamil di luar nikah, dll bisa dicari di googl*. Negatifnya? haha.. banyak coy! yang pasti mental dan kemapanan belum siap tapi udah nikah ya sama aja terjun ke neraka lapis pertama! Alasannya? Silahkan datang ke pengadilan negeri daerah anda dan selidiki berapa jumlah kasus perceraian di daerah anda!
Saya Takut Sendiri
-ini alasan paling logis sekaligus engga logis. Logis karena menikah dan tidak menikah memang engga akan sama, tapi ini berlaku bagi mereka yang bukan player. Kan bisa dibayangin pas pulang ke rumah di umur lu yang udah matang tapi belum mapan, lo pengen disayang dan dimanja tapi engga ada sosok seperti itu... logis logis tapi kita harus sabar Gan. Apa yang akan kau katakan ketika istrimu meminta uang belanja mingguan?? atau bahkan uang belanja karena liat iklan di tv? cewe itu kan banyak maunya! kalian lelaki harus tau dan bener- bener siap! yah, memang dalam kasus ini ada kok cewe yang demi cowonya gila kerja siang dan malam, tapi kan kalian harusnya tau kodratnya.. gw juga tu your husband isn't moneymachine but please try to imagine the situation. It's okay kalo ortu kalian konglo, but muka kalian mau mantatin ortu terus? engga kan?
-takut sendiri menjadi engga logis, ketika lo bisa punya temen-temen baru dari berbagai daerah dan asal yang bisa lo dapetin yang mana sebenernya salah satu dr tmn2 lo malah bisa jadi pasangan hidup lo kalo lo engga maksain nikah muda.
Kita engga boleh nikah terlalu muda. Muda yang gw maksud adalah terlalu dini tanpa persiapan apa-apa Gan! Menikah itu bagaikan medan perang! lo ga bisa perang kalo elo engga bawa amunisi untuk berperang. Amunisi yang dimaksud termasuk di dalamnya pengalaman, persiapan, kemapanan dan kematangan. Berpikirlah untuk masa depan, KHUSUSNYA untuk menciptakan anak-anak berkualitas. Bukan anak-anak yang memiliki masa depan suram! dan satu lagi, pastikan anda dan pasangan anda mengerti dengan jelas dan benar apa yang akan direncakan dan dijalankan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI