Mohon tunggu...
Pendidikan

Pendidikan Agama sebagai Pejuang Tangguh

1 Januari 2019   16:42 Diperbarui: 1 Januari 2019   16:47 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Merujuk Pada pemikiran Ahmad Tafsir dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islami tentang tujuan pendidikan Islam yang berbunyi "Muslim yang takwa, manusia yang beriman beribadah kepada Allah dengan cara manusia itu memiliki akal cerdas serta pandai, jasmaninya kuat dan hatinya takwa kepada Allah serta berketerampilan".

Tertarik penulis pada tujuan akhirnya dengan pemikiran tersebut adalah jika pendidikan di sekolah untuk suatu daerah ini terfokus untuk mengedepankan pendidikan Agama pada semua tingkat sekolah baik umum dan khusus, pastilah para murid mengenal Tuhan-Nya, pandai bergaul mengenal orangtuanya, masyarakat dan temannya, kemudian mengarah pada kecintaan kepada menjaga lingkungan alam sekitar, peka pada sosial, tidak tauran sesama teman paling penting ialah murid yang tidak mengkonsumsi barang terlarang merusak masa depannya seperti, mabuk-mabukan, pernikahan dini, serta Kenakalan remaja yang lain yang kerap sekali merusak masa depannya.

Fokus penulis disini adalah indah sekali jika pendidikan disuatu daerah ini untuk memajukan kualitas manusia dengan pendidikan agama yang selanjutnya akan menghasilkan lulusan pendidikan yang berbeda-beda sesuai dengan cita-cita para murid ini yang akan mengisi struktur leader daerah.

Pastinya dengan memegang teguh pedoman pada pendidikan agama yang telah didapatnya di sekolah seperti maksud Ahmad Tafsir dan sesuai isi kandungan Al-quran yang artinya "...Dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka bumi, Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan". (Al-qashash : 77).

Ialah, bagaimana sekolah melahirkan para murid yang paham akan fitrahnya sebagai manusia kepada Tuhan-Nya, dan tidak membuat kerusakan pada apapun didalam dirinya, sosialnya, dan Alamnya.

Dengan demikian latar belakang mengedepankan pendidikan Agama, semogalah para lulusan tetap menjaga kesejahteraan kepentingan bersama, tidak memaksakan kehendak atau egoistis tapi sosial tinggi untuk membangun perbaikan diatas kepentingan pribadinya. Untuk daerahnya.

Kemudian dalam mencapainya tentu harus dengan komitmen serius dan berpedoman pada Al-Quran dan hadist, serta singkronisasikan pada budaya daerahnya seperti kata pribahasa "Dimana bumi dipijak disitu langit dikunjung". Daerah Gayo tentulah budaya Gayo, maka akan sangat lebih indah lagi pendidikan Agama dan budaya gayo itu menyatu menjadi satu.

Tulisan sederhana karna penulis baru menyelesaikan tugas akhir skripsi Pendidikan Agama Islam menemukan ini menjadi harapan pada generasi yang akan datang sehingga unik jika ini terealisasi di daerah sendiri.

Catatan 5 September 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun