Mohon tunggu...
Marhaban Aqil Afif
Marhaban Aqil Afif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Motto Hidup saya yaitu jalani hidup ini seperti air yang mengalir, apapun yang rintangan yang ada di hadapannya akan selalu diterjang tidak pernah mundur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Mahasiswa dalam Kampus Mengajar

26 Juli 2021   15:41 Diperbarui: 26 Juli 2021   15:57 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memajukan pendidikan bangsa Indonesia merupakan suatu hal yang sangat penting, akan tetapi masih banyak rintangan-rintangan yang harus dihadapi oleh bangsa kita untuk memajukan pendidikan ini, terlebih lagi pada masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung dari tahun 2020 lalu. Pemerintah dengan segenap upaya mengeluarkan beberapa kebijakan yang membantu proses pendidikan di masa Pandemi ini salah satunya yaitu program Kampus Mengajar.

Kampus Mengajar merupakan salah satu dari program Kampus Merdeka yang mana program tersebut ditargetkan untuk para mahasiswa se-Indoneisa. Mahasiswa yang merupakan agen perubahan positif di masyarakat diharapkan dapat membantu proses pendidikan di Sekolah Dasar pada masa Pandemi ini khususnya di daerah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terluar). Mahasiswa yang bernama Marhaban Aqil Afif dari program studi Pendidikan Agama Islam fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan merupakan salah satu dari ribuan mahasiswa yang mengikuti program Kampus Mengajar.

Salah satu Sekolah Dasar yang menjadi tempat mahasiswa tersebut mengabdi selama program Kampus Mengajar ini yaitu di SD N Sukasari 04 yang berlokasi di Kp. Janlapa RT 03 RW 02, Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Proses pembelajaran yang dilakukan sekolah tersebut selama pandemi Covid-19 ini yakni menggunakan sistem pembelajaran Daring saja yang berjalan kurang efektif. Akhirnya kelompok Mahasiswa yang anggotanya berbeda jurusan dan berbeda universitas yang ditempatkan di sekolah tersebut membuat beragam kegiatan yang menarik.

Kegiatan yang dilakukan diantaranya yaitu pembelajaran secara luring di sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan yang mana maksimal hanya 2 jam dan 20 orang saja atau satu kelas saja di sekolah. Pembelajaran luring ini perlu dilakukan dikarenakan tidak semua siswa memiliki HP atau laptop untuk pembelajaran daring. Selain itu, Pelatihan adaptasi teknologi untuk siswa dan guru seperti penggunaan media pembelajaran online juga dilakukan agar siswa maupun guru dapat memaksimalkan sistem pembelajaran online. Membantu administrasi di sekolah juga dilakukan agar administrasi sekolah dapat tertata dengan rapih.

dokpri
dokpri

Sekolah tersebut juga belum mempunyai fasilitas perpustakaan, akhirnya kelompok mahasiswa berinisiatif untuk membuat "Pojok Literasi" sebagai sarana membaca siswa. Membaca merupakan suatu hal yang penting karena membaca adalah dasar dari ilmu pengetahuan. Dengan sarana Pojok Literasi diharapkan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan minat baca siswa di sekolah dasar tersebut. Selain itu masih banyak kegiatan lainnya yang dilakukan mahasiswa untuk berkontribusi yang terbaik demi memajukan pendidikan bangsa Indonesia dalam program Kampus Mengajar.

Marhaban Aqil Afif

Unik Hanifah Salsabila, S.Pd.I., M.Pd.

Mahasiswa PAI Universitas Ahmad Dahlan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun