lalu siapa yang mengingkari janji itu
sementara kau diam bagai tugu"
Dari tontonan-tontonan tersebut, kita tidak ingin terus-menerus berbeda pendapat tentang benar-salahnya versi cerita. Tetapi mari kita sama-sama belajar memaknai tontonan menjadi tuntunan, bahkan dapat memilah dan memilih menjadi tatanan.
Insya Allah, PWO Panca Budaya DIY yang sudah menggelar pertunjukan belasan kali ini, dapat menjadi salah satu pelestari (lembaga yang mempertahankan dan mengembangkan) kesenian tradisional khususnya wayang, dalam rangka meningkatkan modal budaya maupun sosial masyarakat Yogyakarta yang memang "istimewa".