Mohon tunggu...
Margining Dyah
Margining Dyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang mempunyai hobi pushrank mobile legends.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Coba Teori Vygotsky, Interaksi Guru dengan Siswa Jadi Lebih Efektif

8 Oktober 2022   19:08 Diperbarui: 8 Oktober 2022   19:18 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebenarnya, sudah banyak teori yang digunakan dalam membantu proses pembelajaran siswa. Namun, beberapa teori banyak yang efektif digunakan oleh siswa dan beberapa teori juga tidak efektif untuk dilakukan tergantung minat siswa dan metode yang diberikan oleh guru. Kali ini, kita akan membahas salah satu teori dari salah satu tokoh teori belajar yang mungkin belum diketahui oleh teman-teman.

Perkembangan sosial dan kognitif anak penting untuk diperhatikan karena merupakan area yang memerlukan penanganan yang sangat serius dalam perkembangan kepribadian guna meningkatkan potensi daya ingat dan penalaran yang lebih baik. 

Bapak Vygotsky ini memiliki salah satu teori belajar yaitu teori belajar sosiocultural-revolution. Teori pembelajaran Vygotsky termasuk dalam teori pembelajaran sosial dan oleh karena itu sangat cocok untuk model pembelajaran kolaboratif. Model pembelajaran kooperatif melibatkan interaksi sosial, interaksi siswa-siswa dan siswa-guru untuk menemukan konsep dan memecahkan masalah.

Vygotsky percaya bahwa perkembangan anak melibatkan perubahan kualitatif dan kuantitatif. Ketika perubahan kualitatif terjadi, seluruh sistem fungsi mental direstrukturisasi secara mendalam dan bentuk-bentuk baru kinerja kognitif dan sosio-emosional atau perkembangan muncul. 

Anak-anak terus mengembangkan keterampilan yang ada, meskipun mungkin ada saat-saat tidak ada pendidikan baru. Pertumbuhan selama periode ini terjadi sebagai perubahan kuantitatif dalam jumlah hal yang dapat diingat dan diproses seorang anak. 

Meskipun tidak sepenuhnya merupakan "teori tahap" (teori bahwa perkembangan berlangsung melalui beberapa tahap), Vygotsky mencakup konsep "periode usia" masa kanak-kanak, usia prasekolah dan taman kanak-kanak, usia sekolah dasar, dan remaja, masing-masing membangun di atas sebelumnya dan masing-masing memiliki serangkaian hasil perkembangannya sendiri, ditentukan oleh (Roopnarine, 2011: 253)

Penelitian Vygotsky berfokus pada hubungan antara orang-orang dan konteks sosial budaya di mana mereka memainkan peran, berinteraksi satu sama lain, dan berbagi pengalaman dan pengetahuan. Dengan demikian, teori Vygotsky yang dikenal dengan teori perkembangan sosiokultural menekankan pada interaksi sosial dan budaya yang relevan dengan perkembangan kognitif. 

Perkembangan berpikir anak dipengaruhi oleh interaksi sosial dalam konteks budaya di mana mereka dibesarkan (Danoebroto, 2015:194)

Menurut Slavin (2000:270). Interaksi sosial ini memperkaya perkembangan intelektual siswa dengan ide-ide baru. Konsep Vygotsky ini disebut pelatihan kognitif. Pelatihan kognitif mengacu pada proses dimana seseorang belajar secara bertahap dan memperoleh keahlian melalui interaksi dengan para ahli. Pakar yang dimaksud di sini adalah individu yang telah menguasai pokok bahasan yang diteliti.

Vygotsky mengemukakan bahwa bahasa memainkan peran penting dalam perkembangan kognitif anak. Menurutnya, ada kaitan yang jelas antara perkembangan bahasa dan perkembangan kognitif. Dia menemukan bahwa ada tiga tahap perkembangan bahasa. 

Selanjutnya menurut Oakley (2004:40) menentukan perbedaan antara fungsi mental dasar dan tinggi. Fungsi mental dasar adalah alami dan tidak dipelajari, tetapi fungsi mental yang lebih tinggi terpengaruh. Hal ini berkembang melalui pembelajaran seperti bahasa dan memori, pemikiran dan konsentrasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun