Mohon tunggu...
Margining Dyah
Margining Dyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang mempunyai hobi pushrank mobile legends.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ingin Mudah Belajar Matematika? Teori Ini Menjadikan Semua Hal Menjadi Mudah

30 September 2022   01:18 Diperbarui: 30 September 2022   01:21 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Wahh pasti teman-teman mendengar kata matematika saja sudah terlihat bosan, apalagi mempelajarinya, belum ngitung ini itu, hafalan rumus ini itu aduuuh pokoknya matematika itu ribet deh. Tapi jangan salah ya teman-teman... opsional kok, mau tidak suka matematika boleh, mau suka sama matematika ya boleh banget, dong. Nahhh, kali ini kita bukan membahasa tentang matematika, melainkan kita akan membahas bagaimana efektifnya teori ini terhadap pembelajaran matematika yang selama ini kita kira matematika itu susah, cape dehh..

Matematika itu unik loh teman-teman, bisa dikatakan unik ini karena matematika ini sampai sekarang belum ada pengertiannya bahkan dari matematikawan itu sendiri. Karena beragamnya pengertian matematika yang dapat kalian cari di internet, itulah yang membuat matematika tidak terpisahkan dari keunikannya.

Matematika juga dapat kita jumpai disetiap aktivitas kita loh teman-teman, seperti kalian membeli jajan lalu ada kembalian seribu rupiah. Iya, mungkin teman-teman mengira ini adalah contoh kegiatan transaksi sehari-hari yang kita lakukan. Namun, dengan adanya transaksi tersebut kita juga mempelajari matematika, seperti ketika kamu diberi uang jajan lima rupiah, lalu ada kembaliannya seribu karena kalian hanya jajan empat ribu rupiah. Itulah contoh kegiatan yang berkaitan dengan matematika dalam sehari-hari.

Nahh, cara mempelajari mata pelajaran ini juga akan mudah ketika kita menerapkan teori Throndike. Seperti nama teorinya, salah satu tokoh terkenal dalam teori belajar behavior ini adalah Edward Throndike. Selain teori belajar behavior, teori koneksionisme juga dapat kita kenal dari Throndike karena siswa akan merubah tingkah lakunya disebabkan oleh koneksi dengan stimulusnya.

Selanjutnya, kita akan membahas cara mengaplikasian teori Throndika dalam pembelajaran matematika ya, teman-teman. Yang namanya pembelajaran, pasti terdapat interaksi antara guru dan murid yang harus memiliki dua arah yaitu dari siswa dengan guru dan dari siswa ke siswa. Guru akan memberi inspirasi siswa dan mampu menciptakan lingkungan yang baik supaya siswa dapat belajar matematika dengan nyaman dan dapat mengembangkan kemampuan belajar matematikanya.

Teori tinglah laku dari teori Throndike ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam hal pemusatan perubahan tingkah laku yang nantinya akan menjadi proses pembelajaran diakhir. Teori ini memerlukan kesiapan siswa dengan baik dan akhirnya juga dapat memberikan respon yang baik dengan cara pengulangan yang direncanakan dengan baik yang nantinya menghasilkan kemampuan siswa dalam mempelajari matematika.

Dengan teori ini diharapkan guru mampu memberikan stimulus untuk siswa dengan melalui lingkungan yang baik sehingga kemampuan yang dimiliki oleh siswa ini juga dapat ditingkatkan. Karena hati mulus ini akan sangat penting karena nantinya menentukan respon siswa itu sendiri.

Mungkin menurut kalian matematika ini sama saja dengan mata pelajaran yang lainnya harus berpikir keras dalam memecahkan setiap masalahnya. Namu itu hanya mitos ya teman-teman, yang sebenarnya terjadi adalah matematika ini berbeda dengan mata pelajaran yang lainnya karena keterkaitan materi sebelumnya dengan materi yang dipelajari sekarang akan sangat penting untuk dipahami oleh guru. 

Kesiapan siswa dalam teori ini juga harus benar-benar disiapkan dengan baik sebelum pelajaran. Sedangkan hal yang disiapkan oleh guru adalah memberikan apersepsi yang dapat menarik siswa sehingga siswa nanti dapat fokus dan akan memperhatikan guru.

Nahh, di sinilah guru harus pintar-pintar mengajar muridnya seperti menggunakan metode yang dapat di mudah dimengerti oleh siswa atau bisa saja guru memperlihatkan permainan matematika yang dapat dipahami dengan mudah agar para siswa tertarik untuk bermain sambil belajar matematika.

Sebagai contoh guru akan menanyai para siswa dengan soal manakah yang akan lebih cepat sampai dari sepeda motor dengan kecepatan 10 km/jam dengan orang yang naik sepeda dengan kecepatan 40 km/jam. Bugis bagian murid akan menjawab lebih cepat sepeda motor karena di mana-mana sepeda motor lebih cepat dari sepeda kayuh. 

Namun, dapat kita lihat dari kecepatan masing-masing kendaraan, maka sepeda motor akan lebih lambat dari sepeda kayu dikarenakan iya berjalan lebih pelan. Jika sebagian mahasiswa masih menjawab lebih cepat sepeda motor berarti kesiapan siswa dalam belajar tersebut belum sepenuhnya baik dan belum sepenuhnya fokus. 

Maka dari itu diperlukan penjelasan khusus atau menerangkan secara runtut agar sebagian besar siswa dapat menerima pelajaran matematika dengan baik karena dalam teori ini responden stimulus akan berjalan dengan baik dalam pembelajaran matematika jika siswa juga dalam keadaan siap.

Dalam teori Throndike pengulangan akan menjadi kunci dalam pembelajaran matematika ini. Biasanya, guru akan memakai metode pengulangan agar siswa terbiasa dengan latihan yang diberikan oleh guru. Sepertiku akan memberikan soal perkalian kepada siswa, mungkin ada beberapa siswa yang masih belum hafal perkalian 1-10. 

Maka, hal yang dapat dilakukan adalah guru akan terus-menerus melakukan pengulangan atau hafalan perkalian untuk siswa agar kedepannya lebih lancar lagi sehingga siswa dapat mencapai level yang tinggi dalam proses pembelajaran matematika ini.

Cara yang terakhir dari teori Throndike ini adalah pemberian penghargaan kepada siswa yang dapat mengikuti pembelajaran matematika dengan baik dari awal pertemuan sampai dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya. Dengan memberikan penghargaan, siswa akan termotivasi untuk mempelajari matematika alih-alih mendapatkan penghargaan yang diberikan oleh guru dan siswa bisa berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik.

Dari penjelasan teori di atas, maka diperlukan persiapan yang matang dari seorang guru dan murid agar respon yang dihasilkan dari stimulus yang diberikan oleh guru berjalan dengan baik dan guru dapat mengaplikasikan teori Throndike dapat berjalan dengan lancar dalam proses pembelajaran matematika.

Sumber : Santoso Erik, Pamungkas Megita Dwi, Rochmad, Isnarto. (2021). Teori Behaviour (E. Throndike) dalam Pembelajaran Matematika. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, Volume 4, Halaman 174-178

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun