Kesimpulan dan RefleksiÂ
Terhadap Pemikiran-Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Penulis: Margaretha Dadin, S.Pd (SMP Negeri Pruda/CGP Angkatan VII 2022)
Â
Salam bahagia.
Dewasa ini pendidikan dan pengajaran merupakan topik hangat dan menjadi bahan diskusi secara berkelanjutan baik di lingkungan masyarakat, sekolah maupun perguruan tinggi. Pendidikan dan pengajaran sesungguhnya merupakan buah pemikiran dari Ki Hajar Dewantara. Konsepsi ini kemudian diterjemahkan sebagai sebuah aktifitas yang dilakukan oleh seorang guru atau dosesn terhadap siswa atau mahasiwanya di sebuah tempat bernaungnya insan-insan generasi bangsa. Dalam tulisan saya kali ini lebih fokus pada pendidikan dan pengajaran di tingkat sekolah yang dilakukan oleh seorang guru terhadap siswanya.
Saya sendiri adalah seorang guru Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten Sikka sejak tahun 2020. Sebgai seorang Guru Honorer, saya mulai melakukan aktifitas mendidik dan mengajar sejak tahun 2013 di SMA Negeri 1 Aesesa sampai dengan tahun 2019. Karena mengikuti suami setelah menikah, saya kemudian berpindah tempat tinggal di Kabupaten Sikka dan mengabdikan diri di SMK Negeri 1 Maumere sejak tahun 2019 sampai dengan 2020 yang kemudian mengabdikan diri di SMP Negeri Pruda Kecamatan Waiblama sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
Sejak mendedikasikan diri menjadi guru, saya banyak sekali mendapat pengalaman berharga menghadapi murid-murid mulai dari bersikap ramah, pintar, nakal dan juga malas mengerjakan tugas bahkan ada yang sampai putus sekolah. Dalam praket hidup sebagai guru saya kemudian melalui program Pendidikan Guru Penggerak, saya menyadari banyak hal tentang kebisaan atau model pembelajaran sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara.
Filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah tentang Perubahan. Â Tiga kerangka perubahan menurut KHD adalah kodrta keadaan, prinsip Perubahan dan apa yang berubah. Kodrat keadaan yakni kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam terkait alam atau tempat tinggal, sedangkan kodrat zaman terkait perubahan zaman dari waktu ke waktu yang berhubungan dengan teknologi.
Sementara itu, prinsip perubahan azas Trikon, pertama kontinuitas dimana tidak boleh melupakan budaya dalam melakukana perubahan. Kedua, Konvergensi dimana pendidikan harus memperkuat nilai kemanusiaan dan ketiga, konsentris dimana pendidikan harus menghargai keragaman dan memerdekaan pembelajar.
