Mohon tunggu...
Margaretha
Margaretha Mohon Tunggu... Dosen - A passionate learner - Ad Astra Abyssoque.

Margaretha. Pengajar, Peneliti, serta Konselor Anak dan Remaja di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Saat ini tengah menempuh studi lanjut di Departemen Pediatri, the University of Melbourne dan terlibat dalam the Centre of Research Excellence in Global Adolecent Health.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Artikel Utama

Mengajarkan Kebaikan untuk Mencegah Siklus Kekerasan

3 Desember 2020   06:31 Diperbarui: 7 Februari 2021   17:33 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebaikan intensional untuk menghentikan kekerasan - www.deseret.com

Korban perlu juga dibantu untuk berdaya meminta bantuan dan memahami haknya untuk hidup bebas dari beban mental kekerasan.

Pelaku

Pelaku perundungan tidak selalu tampak sama. Pelaku bisa saja tampak:

1.Sebagai orang yang berani dan agresif. Pelaku tipe ini tidak ragu menunjukkan kekuatannya, mudah mengolok-olok bahkan menyakiti secara fisik orang lain.

2.Sebagai orang pendiam tapi culas. Tipe pelaku ini manipulatif, bisa melakukan perundungan secara terselubung, bahkan orang bisa tidak menyangka kalau ia bisa melakukan kekerasan pada orang lain. Ia bisa menyebarluaskan gossip dan cerita bohong hanya untuk melihat reaksi orang-orang sekitarnya.

3.Sebagai orang yang ramah bersahabat tapi palsu. Tipe pelaku ini bisa berpura-pura sebagai teman untuk mendapatkan informasi di awal, namun ia akan menggunakan informasi tersebut untuk menyakiti di kemudian hari.

Secara umum, pelaku akan menunjukkan keinginannya untuk mengontrol orang lain dan sifat egoistik karena fokus pada keinginan dirinya saja. 

Walaupun tampak lebih kuat atau meyakinkan dalam mengendalikan orang lain, namun dasarnya pelaku perundungan adalah orang yang memiliki kelemahan kemampuan sosial (poor social skills) dan sulit menyesuaikan diri dengan orang lain di sekitarnya. 

Pada beberapa pelaku, ditemukan memiliki harga diri rendah yang coba dikompensasi atau ditutupi dengan sikap agresif serta kasar pada orang lain.

Mereka sebenarnya tidak nyaman dengan dirinya sendiri, dan perundungan dilakukannya untuk sejenak lupa akan persoalannya dan mencari kesenangan sesaat.

Namun ada juga pelaku perundungan yang melakukan kekerasan karena kurangnya empati dan rasa bersalah. Ini khas pada orang dengan kepribadian antisosial/psikopat; dan sangat beresiko bisa berkembang menjadi karir kriminal kelak. Pelaku seperti ini harus mendapatkan intervensi intensif dari tenaga kesehatan mental, seperti: psikolog klinis, psikiater atau pekerja sosial klinis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun