Mohon tunggu...
Margaretha
Margaretha Mohon Tunggu... Dosen - A passionate learner - Ad Astra Abyssoque.

Margaretha. Pengajar, Peneliti, serta Konselor Anak dan Remaja di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Saat ini tengah menempuh studi lanjut di Departemen Pediatri, the University of Melbourne dan terlibat dalam the Centre of Research Excellence in Global Adolecent Health.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengapa Kita Harus Menolong Anak Korban KDRT Sekarang?

8 Juli 2020   12:55 Diperbarui: 9 Juli 2020   16:14 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.uowblogs.com/jll649/2017/04/23/child-abuse-as-a-leading-cause/

Dampak negatif KDRT bukan hanya dalam jangka pendek tapi hingga berdampak ke jangka panjang, misalkan: gangguan emosional, masalah sosial, gangguan perilaku, gangguan fokus dan berpikir, serta dampak jangka panjang.

Gangguan perilaku dan sosial dapat muncul dalam bentuk perilaku agresif, kemarahan, kekasaran, perilaku menentang dan tidak patuh.

Sementara gangguan emosional muncul seperti meningkatnya rasa takut, kecemasan, relasi yang buruk dengan saudara kandung, teman bahkan orang tua, serta menurunnya harga diri anak.

Gejala kognitif dapat terlihat dari menurunnya prestasi anak di sekolah. Masalah sosial juga bisa muncul adalah terbatasnya kemampuan penyelesaian konflik, kecenderungan sikap yang mendukung perilaku kekerasan, bahkan hingga terbentuknya nilai dan sikap yang negatif pada relasi sosial/asosial.

Pada jangka panjang, mereka akan memiliki kemampuan penyelesaian masalah yang buruk, sehingga rentan depresi, bahkan beresiko tinggi menjadi pelaku KDRT ketika dewasa.

Melihat dampak buruk ini, maka baik korban langsung maupun anak yang menyaksikan kekerasan harus dibantu untuk berhenti terpapar atau terlibat dalam kekerasan.

Bagaimana menolong?

Kita dapat membantu dengan cara:

1.Sebagai anggota masyarakat, memberikan telinga untuk mendengarkan, menjadi peka untuk melihat siapa yang mengalami dan melakukan kekerasan di sekitar kita.

Kita perlu lebih peka pada perempuan dan anak korban kekerasan, dan siapapun yang membutuhkan bantuan untuk keluar dari penderitaan dan isolasi dengan cara yang paling aman.

Jangan menyalahkan korban atau berprasangka kalau dia berbohong. Memang ada laporan palsu, namun jumlahnya tidak banyak. Biarkan proses berjalan hingga ia mendapatkan bantuan yang dibutuhkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun