Mohon tunggu...
Sosbud

Bupati Subang Sekarang Imas Aryumningsih Ingin Bahagiakan Guru

23 Maret 2017   14:12 Diperbarui: 23 Maret 2017   14:39 1809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PLT Bupati Subang Imas Aryumningsih terima dan bangga untuk mendidik diri sendiri pada pertempuran dan layanan di seluruh guru, melayani anak-anak di Subang.

"Subang tanpa guru anak-anak di Kabupaten Subang tidak akan pandai, tidak akan mampu memajukan subang, maka saya berterimakasih dan merasa sangat bangga kepada guru, maka saya ingin sekali membahagiakan para guru di Kabupaten Subang," katanya di hadapan ribuan guru di Subang Kabupaten Se Pengajian Akbar PGRI (Persatuan Guru Republik dengan yang) Kab. Subang bersama Bupati Purwakarta Kang Dedy Mulyadi dan KH. Jujun Aravind, Indonesia di Gor. Selasa (2017/07/03).

Ini acara pengajian didirikan dalam rangka Mememeriahkan hari ini sebagai hari jadi Subang ke-69, tahu dengan menyediakan cara mendidik anak-anak pribumi, lingkungan yang tepat dan kemampuan anak-anak dan jangan lupa pelajaran kemandirian, mengajar tidak Membangga-banggakan tidak asli Indonesia.

Kang mendapatkan menyampaikan pertama Mulyadi Tausyiahnya lalu KH. Jujun mengatakan, cara mengajar bahwa kita harus kembali, mulai dari identitas kita sebagai orang Indonesia dan orang Sunda, karena itu adalah identitas kita sebagai orang Sunda tidak membuang diri sendiri dan membuat mengajar orang luar, sehingga hal tersebut untuk menaklukkan.

"Pemerintah menyamaratakan dan bahkan mengurangi hak kita dengan semua berbasis komputer, padahal guru yang sudah mengajar 20 tahun bahkan 50 tahun mengabdi jadi guru honorer kalah dengan orang baru karena tak mengerti komputer, dan akibatnya yang baru yang diangkat jadi PNS "katanya.

Tambahkan Dapatkan pendidikan berbasis karakter harus, Budi berarti jantung dan karakter adalah pikiran sehingga harta guru penuh kasih pendidikan atau pikiran berbasis pendidikan berbasis. "Pendidikan berbasis kasih sayang seperti contoh guru tak menganggap muridnya bodoh, apabila tidak mampu dalam satu pelajaran, pasti dia pintar dalam satu bidangnya. Ada anak tak mampu berhitung tapi dia sangat cepat berlari maka bisa saja dia menjadi atlit, karena apabila harus dipinterkan matematika semua, siapa yang akan jadi atlit, jadi tukang bangunan dll "tambahnya.

Acara yang juga Pengudian untuk happy Guru umrah, dan paket Umroh khusus yang disediakan dalam bentuk 3 paket yang tersedia dari Bupati Purwakarta Mulyadi dan mendapatkan sangat acak disebut guru dan memiliki hadiah khusus dari Earn adalah guru selama sekolah dasar mereka di Subang.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun