Mohon tunggu...
Maria Margan
Maria Margan Mohon Tunggu... Lainnya - Sekedar belajar menulis.

Live like a Dandelion. Never give up and always hope for everything in all circumstances.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyibak Kabut Merajut Asa

6 Juni 2020   15:15 Diperbarui: 6 Juni 2020   15:24 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kabut,hutan,rumput dan dandelion. Sumber diambil dari: https://www.wallpaperbetter.com/id/hd-wallpaper-gdxax 

Perlahan waktu menggeser rembulan ke peraduan

Telah lelah berpendar sepanjang kawal malam

Sayup kudengar panggilan fajar

Saatnya mentari bersinar

Hangatkan jiwa yang rindukan asa

Kubuka jendela, biarkan sejuk sentuh wajahku

Hem.. aroma rumput segar terhirup

Rupanya mentari masih malu dibalik selimut kabut

Perlahan titik embun mulai nampak kilaunya

Saatnya mulai memintal dan merajut asa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun