Mohon tunggu...
Rini Mardikaningsih
Rini Mardikaningsih Mohon Tunggu... Guru - GURU SMA Negeri 1 Karangdowo, Klaten

hobi membaca buku cerita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keterkaitan Peran Pendidik dalam Mewujudkan Filosofi KHD dan Profil Pelajar Pancasila dengan Paradigma Inkuiri Apresiatif

3 Desember 2022   12:19 Diperbarui: 3 Desember 2022   12:24 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan harus memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman. Sebagai seorang pendidik, guru harus mampu menuntun peserta didik  sesuai bakat dan minatnya, memberikan bimbingan dengan asah, asih dan asuh. Dalam menyusun visi harus mengutamakan kepentingan peserta didik, karena tujuan pendidikan yang sesungguhnya adalah menuntun peserta didik sesuai kodrat alam dan kodrat zaman, agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Guru harus menyadari sepenuhnya bahwa peserta didik memiliki keunikan dan karakteristik masing-masing. Perbedaan karakter yang dimiliki peserta didik ini menjadi dasar atau menjadi benih yang kita olah dan kita rawat dengan sesuai kebutuhannya, agar bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Ibaratnya benih jagung tentu tidak sama dengan benih padi, maka perawatan yang diperlukan juga berbeda. Demikian juga seorang guru profesional, ibarat petani yang harus mengenali dan memahami benih yang akan disemaikan.

Calon guru penggerak harus mampu menyadari, mengenali , serta memahami tentang nilai-nilai dan peran yang ada pada dirinya. Nilai-nilai guru penggerak  yang harus dipahami dan dijiwai seorang guru penggerak antara lain: kolaboratif, mandiri, reflektif, inovatif, dan berpihak pada peserta didik. 

Sebagai seorang guru harus selalu mengedepankan kepentingan peserta didik, mau dan mampu belajar sepanjang hayat, serta mampu melakukan aksi dan menjalankan peran sebagai agen perubahan. 

Guru juga harus mampu memaknai setiap pengalaman yang terjadi di sekitarnya. Dan yang pasti seorang guru harus mampu memunculkan gagasan-gagasan cemerlang yang tepat guna sesuai zamannya.

Seorang calon guru penggerak juga harus mampu menjalankan perannya. Peran guru penggerak antara lain:  mewujudkan kepemimpinan murid atau peserta didik, menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, menggerakkan komunitas praktisi, serta mendorong kolaborasi. Tidak hanya itu saja, namun ada hal penting lain yang harus dipahami seorang guru penggerak, bahwa guru penggerak harus mampu berperan sebagai agen transformasi Pendidikan. Guru dituntut untuk menjalankan empat dimensi kepemimpinan atau empat kompetensi guru penggerak. 

Adapun empat kompetensi guru penggerak antara lain:  1) Pengembangan diri dan orang lain, 2)  Kepemimpinan  pembelajaran, 3) kepemimpinan managemen sekolah, dan 4) kepemimpinan pengembangan sekolah. Seorang guru penggerak tidak hanya mampu mengajar dan menggerakkan kelasnya, tapi harus lebih dari itu. Seorang guru penggerak harus dapat menjalankan tugas dan perannya melampui dinding dan pintu kelas, tapi harus mampu mengartikulasi harapan besar terkait dirinya sendiri, peserta didik, teman sejawat, sekolah dan bangsa Indonesia, dalam kalimat visi yang mampu menggerakkan hati, pikiran, dan jiwanya, memotivasi dirinya sendiri dalam berjuang untuk memajukan pendidikan.

Visi yang jelas dan terarah sangat dibutuhkan, visi yang kontekstual sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Visi yang disusun seorang guru harus berpedoman pada arah dan tujuan pendidikan Indonesia yaitu mewujudkan Profil Pelajar Pancasila lengkap dengan enam dimensi di dalamnya. Profil Pelajar Pancasila yang terbangun secara utuh sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Enam dimensi pembentuknya akan menjadi ciri khas profil pelajar masa depan.  

Enam dimensi dijalankan secara terpadu dan menyeluruh. Apabila salah satu dari keenam dimensi tersebut ada yang tidak dijalankan maka dimensi yang lain menjadi tidak bermakna. Keenam dimensi tersebut antara lain;  yang pertama,  Beriman Dan Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa serta  Berakhlak Mulia,  yang kedua, Mandiri, yang ketiga  Gotong Royong, yang keempat Berkebhinekaan Global,  yang kelima, Bernalar Kritis, dan yang terakhir Kreatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun