Mohon tunggu...
Mardiana Fitri Hanifah
Mardiana Fitri Hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Awali dengan bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk, Mengenal Lebih Dalam Emosi Sadar Disgust dan Shame

29 November 2022   17:06 Diperbarui: 29 November 2022   17:18 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disgust atau jijik termasuk sifat alamiah yang di miliki manusia. Sifat ini diklasifikasikan dari salah satu 6 dasar sifat. Menurut Lewis (2002), emosi terdiri dari dua tipe. Pertama, emosi primer, misalnya terkejut, senang, marah, sedih, takut dan jijik. Emosi primer ini juga muncul pada hewan, dan pada manusia akan mulai muncul mulai dari 6 bulan pertama kehidupannya. Kedua, emosi yang disadari (self conscious emotion) yaitu empati, cemburu dan kebingungan (1,5 - 2 tahun); bangga, malu dan bersalah, yang muncul di usia 2,5 tahun. Emosi ini memerlukan kognisi, terutama kesadaran diri (Erlita and Abidin 2020).

Pemicu perasaan jijik biasanya terhadap makanan yang tidak disukai, benda-benda yang lembek dan kotor, limbah manusia dan hewan dan hewan menjijikkan. (Fallon & Rozin, 1983: Rozin & Fallon. 1980, 1981) menetapkan penolakan makanan menurutnya jijik adalah jenis penolakan yang terutama dimotivasi oleh faktor ideasional: sifat atau asal barang atau sejarah sosialnya (misalnya, siapa yang menyentuhnya). 

Tidak seperti item yang tidak pantas, item yang menjijikkan memiliki sifat yang menyinggung, sehingga ada anggapan bahwa barang itu akan terasa tidak enak dan biasanya hewan atau produk hewani, dengan kotoran menjadi ciri rasa tidak enak pada barang-barang yang menjijikkan dan tidak menyenangkan (Rozin and Fallon 1987). Munculnya disgust diprediksikan mulai anak memasuki PAUD. Munculnya rasa jijik dapat di sebabkan dari pola asuh atau kebiasaan dari kecil.

Disgust adalah respon penolakan yang biasanya pada sesuatu yang tidak suka dan tidak nyaman. Jijik dapat berupa sentuhan, bentuk, rasa, dan aroma. Untuk perasaan jijik dapat berkepanjangan, mengutip (LoBue, Perez-Edgar, and A. Buss 2019) peningkatan tingkat jijik dapat menyebabkan dan mempertahankan gejala fobia dan kecemasan, serta gangguan lainnya mulai dari gangguan obsesif-kompulsif (OCD) untuk gangguan makan. Rasa jijik dapat dilihat dalam beberapa cara:

  • Bahasa tubuh : berpaling dari objek jijik, mengatakan kata iihh, hiiy
  • Reaksi fisik : seperti muntah atau muntah-muntah
  • Ekspresi wajah : seperti mengernyitkan hidung dan melengkungkan bibir atas, menjulurkan lidah

Terakhir pada materi emosi yang disadari yaitu rasa shame atau malu menurut Lewis dan Gilbert (Cunha, dkk.,2012) mendefinisikan malu sebagai fokus emosi secara sosial yang terkait dengan pengalaman-pengalaman negatif seperti merasa diri negatif dan dinilai negatif oleh orang lain(Made Sumartani et al. 2016). 

Contoh ketika sudah mau mulai perkuliahan terburu-buru masuk kelas ternyata kelas lain yang masuki dan pastinya yang mengalami memasang wajah malu. Tindakan malu meliputi menyusutnya tubuh, runtuhnya bahu, dan kepala bagian dari orang tersebut ingin menghilang dari diri sendiri atau orang lain. Ini adalah reaksi normal terhadap proses kognitif yang menyertainya. Ciri-ciri ketika merasa malu yaitu : menghindari kontak mata, menutup muka, mengigit bibir, menatap secara langsung, menundukkan kepala. Rasa malu berikutnya dapat disertai dengan perasaan canggung, terbuka, malu, bersalah, atau menyesal.

Tipe-tipe malu yaitu:

1. Shyness, Menurut Dingman & Bloom (2012) shyness atau rasa malu terjadi saat seseorang tidak melakukan suatu perilaku yang menjadi kepentingan terbaik mereka sendiri karena merasa takut bahwa hasilnya akan negatif. Shyness dapat dideskripsikan juga sebagai rasa cemas atau canggung saat seseorang berada di suatu situasi baru atau didekati oleh orang lain yang tidak dikenal.

2. Loneliness atau kesepian adalah suatu reaksi emosional dan kognitif individu terhadap sebuah kondisi dimana individu tersebut hanya mempunyai sedikit hubungan sosial dan tidak memuaskannya karena tidak sesuai dengan harapannya (Savitri Hidayati 2016).

3. Malu karena berbuat salah.

4. Mengutip dari (Ikke Annisa Oktavian et al. 2022) Vicarious embarrassment adalah rasa malu yang dirasakan seseorang ketika melihat orang lain secara sengaja atau tidak sengaja melakukan perbuatan yang melanggar norma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun