Semakin penasaran Aku dibuatnya, pria ini pasti tau banyak tentang Ayah. Aku harus dapat informasi agar bisa ku temukan posisi Ayah ada dimana.
Waiters datang membawakan minuman yang telah dipesannya. Lalu laki-laki itu langsung meminumnya tanpa memakai gelas, mungkin dia tak mau minum sedikit-sedikit.
Sebotol Vodka kemudian dia teguk dan  mulai membicarakan tentang Ayahku.
"Eh Rio, Ayahmu itu banyak sekali perempuannya!" sambil menghitung jarinya kemudian tertawa lagi.
Aku sengaja diam saja, sambil menikmati pemandangan di depan mataku dan mendengarkan dengan setia ocehan pria ini. ku teguk segelas greensand, perlahan-lahan agr Aku tak terlalu mabuk.
"Bahkan Ayahmu telah menikahi kekasihku," Subrata brengsek! Tak cukup dua wanita, tiga empat lima, ah... Sepuluh" sambil menghitung jarinya. Laki-laki itu terbaring di sofa,dan terbatuk-batuk.
Wajahnya yang memang sudah seram duluan, ditambah mabuk membuat rambut gimbalnya semakin acak-acakan. Sesekali dia meneguk minumannya itu.
Jarum jam tanganku sudah menunjukan pukul 4 pagi, Aku harus keluar dari club' ini. Terlalu lama Ku tinggalkan Ibu. Tetapi Aku masih penasaran dengan ocehan Pria itu.Â
"Rani, oh Rani. Dirimu lebih memilih Subrata yang sudah menikah dibandingkan Aku," Teriaknya. "Memang brengsek Kau Subrata!"Â
Laki-laki itu bangun dari sofa dan berjalan kearah Ku, kemudian memegang kerah bajuku dan berkata, "Subrata brengsek itu di mana? Ingin Ku bunuh Dia!"Â
Aku hanya menggelengkan kepala dan membiarkan pria itu meluapkan amarahnya padaku, agar lengkap informasi yang Ku peroleh.