Aku tak peduli dengan kemacetan itu, aku mencoba untuk menghubungi Ibu, agar tau dimana posisinya. Tapi tak diangkatnya, mungkin tak terdengar, atau mungkin Ibu fokus mengejar mobil Ayah sehingga tak memperdulikan suara handphone.
"Kok, lama sekali ya Pak?" Tanyaku, sambil melihat-lihat kearah keluar mobil, orang-orang ramai sekali mengerumuni, entah apa yang dilihat mereka.
"Sepertinya ada kecelakaan,Nak" jawab sopir itu.
Sesaat Aku sadar, lalu Aku keluar dari taxi itu dan berlari kearah kerumunan orang. Mungkinkah kecelakaan itu mobil Ibu? Atau Ayah? Karena mereka sama-sama melaju kencang saat keluar dari area parkir resto.
Belum sampai Aku di tempat itu, mobil ambulance melintas di depan Ku. Tak puas Aku karena belum melihat siapa orang yang mengalami kecelakaan tersebut.
Aku terus melangkahkan kaki ke tempat itu, dan benar saja, mobil berwarna merah dengan Nopol B 1241 M. Itu adalah mobil Ibu, lututku langsung lemas, saat melihat mobilnya setengah hancur dibagian depan.Â
Berlari Aku kearah taxi tadi, dan ku bilang kerumah sakit. Bagaimana keadaan Ibu? Apakah Ayah tau dengan kejadian ini? Oh Tuhan, cobaan apalagi ini?Â
Sampai dirumah sakit, ku tanyakan pasien yang baru masuk karena kecelakaan, dan Ibu sekarang terbaring di ruangan UGD, Tak berapa lama kemudian, para perawat membawa Ibu keruangan ICU.
Rasanya saat ini, Aku berdiri tanpa tulang-tulang dan tubuh ini lunglai terjatuh ke lantai. Atap rumah sakit seperti mau runtuh menimpaku, namun Aku harus kuat karena Aku laki-laki, walau hati ku rapuh saat ini.
Tuhan, berikan kekutan pada Ibu.
Aku tak mau kehilangan orang yang ku sayang