Kegiatan PPL Kembali ke Sekolah Lamaku

Berbeda dari tahun – tahun sebelumnya, pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) harus dilakukan secara jarak jauh atau lebih dikenal dengan sebutan Dalam Jaringan (Daring). Penyebabnya sudah pasti diakibatan pandemi Covid–19 yang melanda seluruh negeri ini. 

Oleh karena itu maka pembelajaran daring pada saat ini lebih difokuskan pada pembelajaran jarak jauh untuk mengurangi risiko penularan virus corona tersebut.

Hal ini juga diterapkan berdasarkan adanya aturan dari Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Indonesia  (Kemendikbud), yang menghimbau pada kawasan zona merah untuk melakukan sistem pendidikan dengan daring, sedangkan pada kawasan dengan zona hijau dimungkinkan untuk melakukan tatap muka di sekolah.  

Wilayah Kota Tarakan sebelumnya telah mengarah kepada zona hijau hal ini dikarenakan selama waktu 2 minggu berturut-turut pada bulan Agustus tidak ada penambahan pasien positif Covid 19 dan tidak terdapat pasien yang di rawat (Seluruh pasien dinyatakan sembuh).

Namun saat ini Kota Tarakan kembali memasuki zona merah yang disebabkan bertambahnya pasien positif Covid-19 yang berasal dari klaster masyarakat yang berpergian dari luar kota.

Untuk mengantisipasi bertambahnya kasus penyebaran Covid-19 maka kami mahasiswa Universitas Borneo Tarakan diwajibkan untuk melakukan test rapid sebelum melaksanakan kegiatan PPL di Sekolah SMP Negeri 1 Tarakan.

Pada hari ini tanggal 25 Agustus 2020 dengan menggunakan almamater dan baju putih hitam, saya berangkat menuju SMP Negeri 1 Tarakan didampingi oleh Bapak Dr.Arifin S.Pd,M,Pd. sebagai dosen pembimbing dan pengawas kami selama melaksanakan kegiatan  PPL.

Kedatangan saya dan teman - teman sebagai Mahasiswa Universitas Borneo Tarakan yang akan melaksanakan kegiatan PPL disambut dan diterima baik oleh Kepala sekolah, Guru, Staf serta pembina dari SMP Negeri 1 Tarakan.

Kegiatan penyambutan dilakukan dalam waktu singkat, karena bertepatan dengan hari jumat sehingga waktu yang digunakan sangat terbatas namun tidak mengurangi kesan yang berarti bagi saya.

Sebagai alumni SMP Negeri 1 Tarakan saya kembali mengenang masa – masa sekolah, dimana saya belajar menuntut ilmu hingga lulus. Saya merasa sangat berterimakasih kepada guru – guru yang telah mendidik dan mengajarkan saya, hingga saat ini saya kembali ke SMP Negeri 1 Tarakan untuk melaksanakan program PPL yang menjadi salah satu mata kuliah wajib oleh Universitas Borneo Tarakan.

Momen ini saya manfaatkan sebaik mungkin untuk mencari pengalaman serta sebagai bentuk pengabdian kepada sekolah terhusus guru – guru yang telah mengajar saya di SMP Negeri 1 Tarakan ini.  

Dalam Kegiatan penyerahan mahasiswa PPL ke pihak SMP Negeri 1 Tarakan bapak Tri Junarto S.Pd.,M.Pd selaku Kepala sekolah menyampaikan bahwa "Selama pelaksanaan kegiatan PPL berlangsung Mahasiswa di harapkan selalu melaksanakan protokol kesehatan yang sangat diperlukan seperti cuci tangan, hal ini bukan hanya menjaga diri kita sendiri namun juga guru – guru serta staf yang beraktivitas di SMP Negeri 1 Tarakan". Hal ini sangat diperlukan mengingat terus bertambahnya pasien positif Covid-19 di wilayah Kota Tarakan

Pak Drs.Syamsudin selaku pembina dan pembimbing yang ditentukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tarakan di SMP Negeri 1 tarakan juga mengatakan bahwa "kegiatan belajar dan mengajar yang diterapkan selama pandemi tidak hanya dalam jaringan (daring) namun juga Luar jaringn (luring)".

Hal ini bertujuan menjangkau siswa yang tidak memiliki jaringan atau kuota internet. Sebagai contoh siswa dapat mengambil modul dan lembar tugas ke sekolah dan kemudian dikumpulkan kembali saat siswa telah mengerjakannya.