Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Dosen

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mikroba Penyelamat Tanah: Alternatif Pupuk dari Sang Mariangela

10 Juni 2025   13:32 Diperbarui: 10 Juni 2025   16:46 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hamparan Padi di Swah (Foto oleh Quang Nguyen Vinh: https://www.pexels.com)

Dunia menghadapi tantangan yang kompleks dalam sektor pertanian dimana lahan yang menurun kesuburannya, serta harga pupuk kimia yang melonjak, dan krisis iklim yang sangat terasa. Akan tetapi di Brazil, sebuah kabar menggembirakan datang, tepatnya dari seorang ilmuwan tanah bernama Mariangela Hungria. Maria merupakan penerima World Food Prize 2025, yang membuka jalan ke arah pertanian masa depan berbasis mikroba.

Pertanian Mikroba: Inovasi yang Mengakar

Hungria sapaannya, dikenal luas dalam komunitas ilmuwan internasional karena riset mendalamnya mengenai bakteri rhizobia dan Azospirillum. Dua mikroorganisme tanah yang punya keunggulan dalam meningkatkan kemampuan tanaman menyerap nitrogen dari udara secara alami. Bakteri ini hidup bersimbiosis dengan akar tanaman legum seperti kedelai, dan juga tanaman serealia seperti jagung.

Pendekatan yang berbasis ekosistem yang dilakukannya, mempelopori penggunaan inokulan mikroba (biofertilizer) di lahan pertanian Brazil dalam skala besar. 

Hasilnya sangat signifikan. Petani dapat mengurangi penggunaan pupuk nitrogen sintetis hingga lebih dari 70%, tanpa mengorbankan hasil panen. Dibanding pupuk kimia yang berdampak buruk untuk kesehatan dan kesuburan tanah, penggunaan mikroba ini bukan hanya menyediakan unsur hara, tapi juga memperbaiki kerusakan tanah akibat penggunaan pupuk sintetis jangka panjang.

Efek Global: Efisiensi, Ketahanan, dan Keberlanjutan

Penemuan dan penerapan teknologi pupuk mikroba tersebut tak hanya berdampak pada efisiensi produksi, tapi juga memberi jalan keluar yang nyata terhadap masalah lingkungan. Pupuk nitrogen sintetis adalah penyumbang besar emisi gas rumah kaca seperti nitrous oxide (NO), yang berkontribusi terhadap pemanasan global.

Sehingga dengan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, pertanian mikroba berdampak:

  • Menekan emisi karbon,
  • Menghemat biaya produksi dalam hal pembelian pupuk, dan
  • Memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah jangka panjang

Lantas apakah dapat diterapkan di Indonesia?

Lahan Pertanian (Foto oleh Tim Mossholder: https://www.pexels.com)
Lahan Pertanian (Foto oleh Tim Mossholder: https://www.pexels.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun