Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Outbreak Belalang Kembara di Sumba, Nusa Tenggara Timur

28 April 2022   02:17 Diperbarui: 28 April 2022   08:48 1370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Locusta migratoria manilensis Meyen/Sumber: Quartl via www.science.org

Baru-baru ini terjadi fenomena alam, di mana serangan hama belalang secara besar-besaran mengancam usaha pertanian warga Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Membludaknya populasi belalang kembara disinyalir merupakan dampak dari perubahan iklim secara global.

Makhluk hidup pada umumnya dalam siklus hidup sangat memerlukan tempat tinggal, dan kecukupan makanan. Sehingga meledaknya populasi hama tersebut berpotensi mendatangkan bencana gagal panen untuk para petani.

Perubahan Fase dari Soliter ke Gregarious pada Locusta migratoria  melalui Fase Intermediat (Gambar diadaptasikan dari Walker, 2000) 
Perubahan Fase dari Soliter ke Gregarious pada Locusta migratoria  melalui Fase Intermediat (Gambar diadaptasikan dari Walker, 2000) 

Locusta migratoria manilensis Meyen

Belalang kembara (Locusta migratoria manilensis) memiliki tiga fase populasi yaitu soliter, transisi, dan gregarius.

Soliter adalah fase dimana populasi mereka rendah, dan cenderung lebih bersifat individu. Dalam bahasa ekonomi, fase ini dikenal dengan istilah di bawah ambang luka ekonomi (economic injury level) dalam artian populasinya belum menyebabkan kerusakan secara ekonomi pada komoditas pertanian.

Transisi merupakan fase dimana populasi perlahan mulai bertambah banyak, dan  mulai membentuk semacam koloni-koloni kecil. Saat ada pada fase ini, seharusnya mulai diwaspadai sebab jika kondisi lingkungan yang menguntungkan maka belalang akan masuk pada fase ketiga yaitu gregarius.

Gregarius merupakan fase dimana populasi kembara meningkat tajam karena koloni-koloni kecil tadi bergabung membentuk kelompok besar, bergerombol, dan merusak total apapun komoditas pertanian yang dilalui mereka. Sebab pada fase ini perilaku mereka menjadi sangat agresif dan rakus.

Serangan Belalang Kembara/Sumber : dkp3.banjarbarukota.go.id
Serangan Belalang Kembara/Sumber : dkp3.banjarbarukota.go.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun