Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kementan, Teknologi Digital, dan Petani Milenial: Penguatan Kapasitas Petani Milenial

22 April 2022   07:30 Diperbarui: 22 April 2022   07:38 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Petani Milenial/by Gary Barnes/Sumber: Pexels.com 

Petani milenial memerlukan penyuluhan dan pelatihan yang fokus pada penggunaan materi, metode, dan media penyuluhan yang sesuai dengan inovasi pertanian. 

Materi penyuluhan lebih tepat diarahkan pada kompetensi petani berupa ketrampilan menguasai teknologi informasi dan teknologi digital yang berhubungan dengan produksi sampai pemasaran produk. 

Selain materi, metode penyuluhan dapat menggunakan metode ICT (Information and Communication Technologies) atau umumnya dikenal dengan metode TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). 

TIK adalah terminologi  yang menggambarkan serangkaian proses, penggunaan alat bantu, dan pengelolaan informasi untuk memproses dan mentransfer informasi dari satu perangkat ke perangkat lain.

Selain itu ada juga metode pendekatan kelompok, dan metode partisipatif. Sementara media penyuluhan diperlukan media belajar yang prinsipnya meningkatkan efektivitas dan kelancaran proses belajar.

Sementara itu, untuk merubah cara pandang yang keliru tentang profesi petani peranan dunia pendidikan sangat diperlukan. Pendidikan adalah kunci merubah cara pandang seseorang sehingga sedini mungkin arti penting dari pertanian harus ditanamkan. 

Pertanian bukan hanya sekedar bergelut dengan tanah dan tanaman tapi lebih dari itu berperan dalam mempertahankan peradaban manusia sebab tanpa makanan peradaban dunia bisa terancam.

Pendapingan dan merubah pola pikir juga harus didukung oleh perhatian dari pemerintah, melalui dukungan dari kementerian dan lembaga negara lainnya yang berhubungan dengan pertanian. 

Strategi Nasional yang dimiliki Kementan belum terlihat jelas tentang strategi seperti apa untuk memberdayakan petani milenial dalam hal teknologi digital dan adopsinya terhadap pertanian sehingga kerja sama antar lembaga untuk merumuskan strategi yang pas sangat diperlukan. 

Jangan sampai kita yang jaya dalam bidang pertanian malah belajar dari negara-negara tetangga yang dulunya mengirimkan mahasiswanya untuk belajar pertanian di Indonesia.

Dengan demikian melalui penguatan kapasitas dan perubahan cara pandang tentang petani, mampu menarik banyak petani milenial untuk terjun langsung dalam usaha pertanian agar kedepan pertanian Indonesia betul-betul mampu bersaing dan memiliki posisi tawar yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun