Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ritual Adat Pinamou: Penghargaan terhadap Perempuan dari Pulau Seram, Maluku

29 Oktober 2020   02:05 Diperbarui: 24 Juni 2022   22:34 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Wikimedia Commons

Dalam sistem patriaki, laki-laki memiliki hak istimewa terhadap perempuan. Indonesia sendiri, dominasi laki-laki bukan hanya dalam ranah personal saja seperti dalam keluarga misalnya, tetapi juga dalam ranah yang luas seperti dunia pendidikan, politik, ekonomi, sosial dan hukum. (Dikutip dari wikipedia)

Efek buruk yang sering terjadi akibat "keistimewaan" ini dalam lingkup personal adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga, dan  merasa "memiliki hak" untuk mengeksploitasi perempuan yang sejatinya merendahkan martabat manusia.

Sehubungan dengan hal tersebut, sebenarnya masing-masing wilayah di Indonesia memiliki kebudayaan tersendiri, yang kalau dilihat bertentangan dengan "keistimewaan" laki-laki tersebut. 

Kebudayaan dalam hal ritual-ritual adat, hukum dan konsep kehidupan masyarakat, banyak menempatkan kedudukan perempuan dalam posisi yang sangat dihormati serta dijunjung tinggi.

Hal ini bisa terlihat dari sebuah ritual dalam masyarakat Nuaulu yang ada di Pulau Seram, Propinsi Maluku. Ritual ini sudah menjadi warisan budaya masyarakat, dan dikenal dengan sebutan Ritual Pinamou.

Namun sebelumnya sebagai gambaran bagaimana komunitas masyarakat Maluku terbentuk saya ingin mengawali tulisan ini dengan mengulas tentang mitologi Nusa Ina yang menjadi cikal-bakal masyarakat Maluku.

Nusa Ina; Mitologi Masyarakat Maluku

Nusa Ina merupakan sebuah mitos yang menempatkan perempuan (Ina atau Ibu) sebagai titik utama penciptaan, dimana manusia pertama (Alifuru) yang diciptakan adalah Ibu (Alifuru Ina) yang bernama Hulamasa.

Mitologi ini menggambarkan laki-laki (Alifuru Ama) sebagai pendatang dari "langit" yang memiliki jiwa petualang, kemudian jatuh cinta pada sang pemilik bumi (Alifuru Ina). Itu sebabnya Alifuru Ama tidak dipandang sebagai ciptaan, dan kedudukannya lebih rendah dari Alifuru Ina.

Kosmologi Maluku sering menggambarkan laki-laki sebagai langit dan perempuan sebagai bumi yang mana dari hasil perkawinan mereka menjadi cikal-bakal kelahiran orang Maluku. (Tiwery Yudit Wedelmina, Teologi Ina, Terlahir dari Rahim Maluku, Bpk Gunung Mulia Jakarta, 2015)

Mengenal Ritual Pinamou

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun