Pertanyaan masih banggakah kita menjadi orang Indonesia ini relevan jika dikatkan dengan peristiwa hari kemerdekaan bangsa kita tanggal 17 Agustus 2022.
Masih bisakah kita menyatakan diri sebagai sebuah bangsa yang beradab, apabila ada  warganya melakukan tindakan yang tidak beradab. Kita jiga pantas untuk bertanya, mengapa tidak ada lagi kesabaran di bangsa ini, mengapa kekerasan menjadi begitu akrab dengan perilaku sebagian dari warga kita, lalu masih pantaskah menyatakan diri sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, ketika perikemanusiaan sudah lepas dari kita?
Bagi yang mengerti, arti kemerdekaan nasional dari belenggu penjajahan hanyalah satu dari wujud kemerdekaan politik, dan yang tergolong paling gampang dicapai. Dalam kemerdekaan nasional, penjajahan antar sesama bangsa sendiri memang lebih sering. Belum lagi penjajahan ekonomi, belum lagi dalam hal budaya dan sistem berpikir. Sementara dalam kolonialisme justru sering warga dilatih mandiri, berpikir keras dan  bernas, kreatif dan demokratis. Kalau yamg lebih jauh lagi, kitapun mengerti kalau penjajahan dasarnya itu sampai bisa menimpa karena kalah unggul, kurang mandiri, kalah kreatif dan tidak demokratis.Â
Menyaksikan tayangan televisi, berita dan info-info dari media sosial, tontonan kekerasan bangsa ini ditunjukan dengan aksi teror, aksi bom, penembakan, penggusuran, pemerkosaan, narkoba dan lebih hangat lagi kasus Korupsi. Akankah ini berakhir? Cukup sudahlah kita salung berdebat. Sekarang waktunya untuk bertindak karena hari esok mungkin sudah terlambat lagi.
"PULIH LEBIH CEPAT, BANGKIT LEBIH KUAT"