Jalan Asia Afrika menjadi salah satu saksi dalam terbentuknya Kota Bandung. Di dalamnya, terdapat Gedung Merdeka yang tidak kalah bersejarah bagi Indonesia. Dibangun pada tahun 1879, sebagai tempat berkumpulnya orang elite Eropa pada kala itu. Seiring berjalannya waktu, Gedung Merdeka mencetak sejarah pertamanya untuk Konferensi Asia Afrika pada 1955. Selanjutnya, gedung ini digunakan untuk menyambut tamu-tamu penting negara sampai sekarang. Ditambah dengan beberapa kegiatan penting yang dilaksanakan, terutama pada saat peringatan Konferensi Asia Afrika.
Dapat dikatakan Jalan Asia Afrika sebagai tempat yang sakral bagi Kota Bandung. Sehingga, orang-orang masih merasakan sejarah yang kental di sepanjang jalan. Tidak sedikit dari mereka yang berdatangan ke Asia Afrika hanya untuk menikmati suasana gedung dan berjalan di jalan Asia Afrika. Sebagai salah satu destinasi tempat wisata di Kota Bandung, Asia Afrika menyediakan beberapa fasilitas yang dapat dinikmati. Pemerintah kota sudah melakukan banyak renovasi dan menambahkan berbagai macam keindahan untuk menghiasi sebagai salah satu destinasi wisata Kota Bandung.
Menjelang sore hari sembari ditemani keindahan matahari terbenam, terdapat banyak orang yang melakukan cosplayer di jalan Asia Afrika. Pengunjung yang melihat biasanya akan meminta untuk berfoto bersama dengan cosplay-cosplay tersebut. Berbagai tokoh terkenal dijadikan cosplay, seperti: pokemon, hello kitty, pocong, dan lain sebagainya. Biasanya setelah berfoto, pengunjung akan memberi sedikit uang untuk para cosplayer yang menjadi penghibur bagi para pengunjung yang berlalu-lalang. Pengunjung sangat menikmati keberadaan mereka dalam mengisi keseruan di tengah tempat bersejarah Kota Bandung.
Disamping itu, banyak masyarakat yang berasal dari luar kota yang sengaja datang ke Asia Afrika untuk menikmati suasana Kota Bandung. Seperti yang dikatakan oleh Adel, seorang wisatawan asal Jakarta, "Saya pengen liat-liat tentang Asia Afrika." Adel dijumpai ketika sedang mengambil foto bersama dengan teman-temannya di dalam terowongan Jalan Asia Afrika. Orang yang datang ingin mengabadikan momen bersama dengan teman, keluarga, dan juga pasangannya.
Selain itu, wisatawan juga ingin merasakan keindahannya sendiri, yang dimana biasanya hanya melihatnya melalui sosial media saja. "Sebagai centre-nya Bandung, jadi pengen tau gimana keadaan dan suasana yang ada", kata Septi seorang wisatawan asal Malang. Suasana Jalan Asia Afrika memang diakui dapat memberikan kesan yang mendalam bagi pengunjung yang datang langsung. Dikelilingi oleh bangunan-bangunan tua yang berjejer di sepanjang jalan. Ditambah dengan keberadaan kursi-kursi yang disediakan oleh pemerintah kota untuk berduduk santai.
Pedagang kaki lima pun ikut meramaikan kepadatan pengunjung di sepanjang jalan. Para pedagang berusaha berteriak dan menarik pengunjung untuk membeli barangnya. Ada yang berjualan bunga, balon lampu, aksesoris, dan yang paling banyak adalah makanan di sepanjang Jalan Cikapundung. Pedagang kaki lima yang berada di sekitar pengunjung dengan tekun menawarkan barangnya. "Saya sudah setahun jualan di sini, setiap hari pasti ramai sih," kata Rudi seorang penjual balon lampu yang ditemukan di mulut Jalan Cikapundung.
Jalan Asia Afrika bisa menjadi pilihan anda ketika mengunjungi Kota Bandung. Selain keindahan penampilannya, anda pun dapat lebih mengenal Kota Bandung. Berjalan santai bersama orang-orang tercinta dapat menjadi pilihan yang bagus untuk menghabiskan waktu bersama. Lokasinya sangat strategis, berada di jantung Kota Bandung dan dapat melanjutkan ke destinasi yang ada di sekitarnya.
