Mohon tunggu...
Marcella Raphaela Diandra R
Marcella Raphaela Diandra R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Industri

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Intoleransi dan Pancasila

31 Mei 2021   08:53 Diperbarui: 31 Mei 2021   08:57 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila merupakan pilar ideologis, pedoman dasar, falsafah hidup, dan acuan dari setiap tindakan dan perilaku warga negaranya. Kepribadian bangsa Indonesa dapat tercermin dari Pancasila. Perlu bagi bangsa Indonesia untuk bersama-sama mengamalkan Pancasila demi dapat tercapainya tujuan negara. Salah satu tantangan yang sampai sekarang masih sulit dihadapi oleh masyarakat Indonesia adalah intoleransi keberagaman. Dalam Pancasila sila ketiga, tertulis “Persatuan Indonesia”, tetapi jika intoleransi masih saja terjadi, bukannya persatuan yang terwujud, melainkan perpecahanlah yang akan timbul.

Keberagaman merupakan ciri khas warga negara Indonesia, beberapa bentuk keberagaman antara lain keberagaman suku, keberagaman agama, dan keberagaman budaya. Oleh karena itu, keberagaman yang ada harus dilengkapi dengan sikap toleransi dan tenggang rasa warga negaranya agar tidak terjadi perpecahan di tengah masyarakat dan mempertahankan kesatuan NKRI.

Intoleransi keberagaman dapat terjadi akibat kurangnya pemahaman masyarakat terhadap apa makna keberagaman yang sebenarnya. Keberagaman yang ada seharusnya dijadikan alasan atau tujuan mengapa kita perlu bersatu, bukannya dijadikan alasan untuk perpecahan. Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya intoleransi keberagaman adalah masih terjadi adanya sikap sekulerisme, sikap kurang menghargai terhadap agama dan budaya lain, fanatisme agama, radikalisme, dan lain-lain.

Salah satu cara menghadapi intoleransi adalah dengan mulai menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari, sebagai contoh adalah dengan saling menghormati suku atau agama lain, tidak lebih mementingkan atau menganggap suku dan agamanya sendiri yang terbaik, tidak memandang rendah agama yang diyakini oleh orang lain, serta tidak melakukan diskriminasi antar suku, budaya, dan agama.

Dengan mulai menekankan sikap toleransi ini, kita sebagai satu bangsa dapat bersama-sama melawan intoleransi dan diskriminasi dalam kehidupan bernegara, bermasyarakat, dan beragama, sehingga kesatuan NKRI tetap dapat terjaga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun