Mohon tunggu...
Marcel Muhammad Irsandhi
Marcel Muhammad Irsandhi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Indonesia

Mahasiswa UNS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

LGBT dalam Pusaran Generasi Z

16 Oktober 2021   11:55 Diperbarui: 16 Oktober 2021   12:14 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak orang berpendapat bahwa LGBT disebabkan oleh faktor biologis dan genetik dari sosial akibat pengaruh dari lingkungan. Seseorang dapat memiliki kelainan seperti ini karena faktor keturunan atau kelainan yang ada pada genetiknya sejak dia lahir.

Dalam kalangan masyarakat, LGBT dianggap sebagai salah satu bagian dari penyakit gangguan mental. Akan tetapi perlu kita ketahui terlebih dahulu bahwa gangguan mental adalah ketika seseorang mendapatkan masalah pada diri sendiri ataupun mendapatkan masalah dari orang lain. Walaupun banyak penolakan komunitas LGBT di Indonesia, masih banyak LGBT yang mendapat penerimaan dari lingkungannya, jadi dapat disimpulkan bahwa LGBT bukanlah gangguan mental walaupun banyak yang mengatakan sebaliknya akan tetapi penelitian menunjukan bahwa orientasi ini normal dalam kehidupan manusia.

LGBT bukanlah penyakit yang harus disembuhkan, akan tetapi orientasi seksual ini bagi sebagian orang dianggap tabu, terkhusus bagi masyarakat yang ada di Indonesia. Banyaknya tekanan dan pemberian label pada orientasi seksual ini membuat sebagian anggota LGBT tidak mau mencari jalan keluar atas perasaan yang mereka rasakan. Hal tersebut yang memberikan dorongan bagi para aktivis untuk memperjuangkan hak asasi kaum LGBT.

LGBT dikatakan sebagai komunitas terlarang generasi Z karena pada dasarnya mereka yang tergabung dan menjadi bagian dari LGBT memilih untuk diam dan menyimpan dalam-dalam tentang orientasi seksual yang mereka miliki. Karena masyarakat pada umumnya merasa tidak nyaman dan bahkan tidak dapat hidup berdampingan dengan adanya keberadaan LGBT di sekitar lingkungan mereka. Mereka akan melakukan perilaku yang kurang baik dan bahkan hujatan maupun sindiran kepada anggota komunitas LGBT.

Penerimaan terhadap ekspektasi LGBT oleh masyarakat dapat kita lihat dalam bidang politik, masyarkat umum masih belum bisa mengakui hak politik LGBT. Dalam bidang ekonomi masyarakat berpendapat bahwa LGBT dapat bekerja dimanapun mereka berada sesuai dengan keahlian yang mereka miliki.

Dalam bidang keagamaan, tidak ada penolakan bagi kaum LGBT untuk dapat beribadah kepada Tuhan mereka, justru masyarakat lebih senang dan mendorong kaum LGBT untuk dapat mengikuti kegiatan keagamaan agar mereka lebih memahami ajaran agama mereka sehingga dapat membuat mereka sadar dan kembali ke jalan yang benar. Akan tetapi, dalam pusaran pro dan kontra mengenai LGBT, kita kembali pada keyakinan kita, tanpa menghakimi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun