Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mungkinkah Ahok ditahan karena tekanan massa?

29 November 2016   16:43 Diperbarui: 29 November 2016   17:00 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Demo 212 akan digelar pekan ini.Demo tersebut juga diperkirakan akan diikuti massa dalam jumlah besar sehingga nanti merupakan demo ketiga yang diikuti peserta dalam skala yang massif sesudah demo 1410 dan 411.Yang agak berbeda demo pekan ini dilaksanakan di Lapangan Monas dari pukul 8.00 pagi hingga pukul 13.00 wib.Demo akan diisi dengan tausyiah serta pembacaan doa.Presiden menyatakan kegiatan tersebut bukanlah demo tetapi doa bersama (Kompas.com). 

Pernyataan Presiden ini perlu diperhatikan karena sangat berbeda gambaran yang muncul di benak masyarakat mendengar  kata " demo" dan "doa bersama".Demo sering diasosiakan dengan sejumlah massa yang berteriak dengan lantang menyampaikan tuntutannya ,benturan dengan petugas keamanan serta adanya orasi yang membangkitkan emosi peserta demo.Sedangkan kalau " Doa bersama" yang terbayang kumpulan massa yang khusyuk mengumandangkan kalimat kalimat suci yang juga diisi dengan tausyiah yang menyejukkan.Namun perlu juga diingat Demo 1410 ,411 serta Doa bersama 212 nanti mengusung sebuah thema yang sama "Penjarakan/Tahan Ahok".

Oleh banyak kalangan menilai bahwa penetapan Ahok sebagai Tersangka tanggal 16 November yang lalu yang berkaitan dengan Penodaan Agama berhubungan erat dengan tuntutan Demo 411.

Sebagaimana keterangan Habib Rizieq ,demo atau doa bersama 212 nanti tetap dengan tuntutan agar Ahok ditahan dan juga tidak dapat dinafikan tuntutan ini jualah yang menjadi "perekat emosi" Ummat untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Kalau di asumsikan kegiatan Doa Bersama berlangsung dengan damai dan teduh bagaimana pemerintah akan bersikap terhadap tuntutan tahan Ahok?

Pertama,Pemerintah terus membiarkan aksi damai berlangsung serta terus melakukan langkah langkah lanjutan terhadap kasus mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Kedua,kalau peserta demo damai memperoleh kesan proses hukum terhadap Ahok terlalu lambat atau sengaja diperlambat apakah peserta unjuk rasa damai akan turun lagi dan tetap dengan pola "Doa Bersama dan Tausyiah".Jawabannya tentu bisa ya dan bisa tidak.Tetapi saya lebih cenderung berpendapat kalau Ahok belum juga ditahan bentuk aksi akan berobah dari Doa Bersama menjadi bergerak dijalanan menyampaikan tuntutannya.
Ketiga,Sejauh mana "daya tahan " massa untuk terus melakukan aksi sampai kepada tuntutannya berhasil?.Dari demo yang telah berlalu terlihat militansi dan daya tahan massa cukup kuat untuk melaksanakan beberapa kali aksi.

Keempat,masa kritis.

Kalau Ahok belum juga ditahan dan aksi damai atau unjuk rasa terus digelar bagaimanakah pemerintah bersikap.Sepanjang yang dicermati aksi damai atau unjuk rasa tidak hanya akan digelar di Jakarta tetapi juga diberbagai kota dan daerah juga akan berlangsung.

Apabila aksi yang terus menerus dilakukan dalam bentuk doa bersama dan berada pada lokasi tertentu mungkin pemerintah akan membiarkannya. Tetapi kalau massa mulai bergerak keluar dari lokasi yang ditentukan dan merapat ke seputaran istana tentu aparat keamanan tidak dapat membiarkannya dan akan melakukan langkah langkah untuk membubarkan massa.Kalau hal seperti ini yang terjadi maka berbagai potensi kerusuhan bisa muncul. Kalau terjadi benturan dengan aparat keamanan suasana bisa berkembang kearah yang sangat negatip.

Pada tahapan ini lah masa kritis tersebut.
Kalau misalnya aparat penegak hukum menahan Ahok untuk meredakan situasi ,publik menilai hal tersebut dilakukan karena tekanan massa , sementara kalau mantan Bupati Belitung Timur tidak ditahan ,aksi menuntutnya agar ditahan akan terus marak.

Kalau Ahok ditahan tentu parpol pengusung dan pendukung nya akan keberatan dan juga bisa juga melakukan aksi tandingan.
Di sinilah masa yang kritis dan dilemmatis bagi Pemerintah.Semoga dapat diambil langkah langkah yang tetap memprioritaskan kesatuan bangsa kita.
Salam Persatuan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun