Muhammadiyah yang didirikan KH Ahmad Dahlan di Yogjakarta pada tahun 1912,sekarang telah menjadi salah satu ormas Islam terbesar di negeri ini.
Sebagai salah satu ormas terbesar yang punya jutaan anggota dan jaringan organisasi yang rapi ,wajarlah para politisi mendekati organisasi ini .
Menjelang pemilu legislatif dan Pilpres sejumlan kalangan melirik potensi massa yang dimiliki Muhammadiyah .
Walaupun Partai Amanat Nasional ( PAN) didirikan oleh tokoh - tokoh Muhammadiyah terutama Amien Rais ,tetapi dalam berpolitik Muhammadiyah tetap menjaga netralitasnya .
Dalam kontestasi Pilpres 2019, terlihat adanya upaya Amien Rais untuk mengarahkan dukungan Muhammadiyah kepada pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno .
Walaupun tidak secara terbuka ,tetapi dari berbagai ucapan Ketua Dewan Kehormatan PAN itu ,terbaca lah adanya keinginan yang demikian .
Beberapa waktu yang lalu, Amien Rais yang pernah menduduki jabatan sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ,telah meminta agar ormas yang pernah dipimpinnya itu harus menunjukkan sikap dalam Pilpres nanti.
Malahan dalam sebuah kesempatan, Amien Rais pernah mengatakan akan " menjewer" Haedar Nasir ,Ketua Umum PP Muhammadiyah apabila ormas tersebut tidak menyatakan sikap pada Pilpres.
Walaupun sudah ada pernyataan Amien Rais yang demikian ,ternyata Haedar Nasir dan pimpinan Muhammadiyah lainnya tetap bersikukuh untuk menjaga netralitas organisasi .
Upaya untuk menjaga netralitas Muhammadiyah tercermin antara lain melalui kegiatan pada Tanwir Muhammadiyah yang diselenggarakan di Bengkulu 15-17 Pebruari 2019.
Pada forum Tanwir itu, Panitia/ Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengundang kedua capres ,Jokowi dan Prabowo Subianto yang juga sebagai tokoh nasional ,untuk hadir serta sekaligus menyampaikan pidato pada forum tersebut .